Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang
Keywords:
Stunting, Pola Pemberian Makan, BalitaAbstract
Data World Health Organization (WHO) secara global, jumlah anak balita yang menderita stunting sekitar 144,0 juta orang. Prevalensi stunting pada balita di dunia 54% berasal dari Asia, dan 40% berasal dari Afrika. Di Benua Asia prevalensi balita stunting tertinggi berasal dari bagian Asia Selatan sebesar 31,7% dan prevalensi terendah di bagian Asia Timur sebesar 4,5%. Sedangkan Asia Tenggara berada diurutan kedua prevalensi balita stunting sebesar 24,7%. Berdasarkan data dinas kesehatan kota Padang pada tahun 2019, menunjukan puskesmas Andalas memiliki prevalansi stunting tertinggi di kota Padang mencapai 26,9 %, Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah balita di puskesmas Andalas pada tahun 2021 cukup tinggi yaitu 5.664 jiwa, terdapat jumlah balita pendek sebanyak 563 (15,6 %) balita gizi kurang sebanyak 365 (10,1%) balita kurus 178 (4,9 %) Anak kerdil (pendek) atau stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami masalah gizi kronis, dengan hasil pengukuran panjang atau tinggi badan yang lebih kurang dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang. Jenis penelitian ialah deskritif untuk menggambarkan kejadian stunting pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Andalas. Dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang anak ballita