https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/issue/feedJurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia2025-11-08T15:38:59+07:00Ade Herman Surya Direjaadehermansuryadireja@gmail.comOpen Journal Systems<p align="justify"><strong>Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia (JIK-MC) </strong>accepts related writings: Health sciences allied such like: Midwifery, medicine, pharmacies, phisiotherapy, surgical medical nursing, Emergency nursing, Mental nursing, Maternity nursing and children, Community nursing, family and elderly Nursing management, ect. <strong>Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia (JIK-MC)</strong> also accepts all writings with various disciplines of science with the terms of the core points remaining in the path and scope of the world of Health Sciences.</p> <p align="justify"><strong>Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia (JIK-MC)</strong> is indexed by:<br /><a href="https://scholar.google.com/" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/GS.png" alt="scholar" width="100" height="39" /></a> <a href="https://neliti.com/" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/neliti.png" alt="neliti" width="100" height="39" /></a> <a href="hhttps://garuda.kemdikbud.go.id/" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/garuda.png" alt="garuda" width="100" height="39" /></a> <a href="https://onesearch.id/" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/Onesearch.png" alt="onesearch" width="100" height="39" /></a><a href="https://www.crossref.org" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/crossref.png" alt="crossref" width="100" height="39" /></a></p> <table class="data" width="100%" bgcolor="#f3fff0"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%">Journal title</td> <td width="80%"><strong>Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia (JIK-MC)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Subject</td> <td width="80%">Health sciences allied such like: Midwifery, medicine, pharmacies, phisiotherapy, surgical medical nursing, Emergency nursing, Mental nursing, Maternity nursing and children, Community nursing, family and elderly Nursing management, ect</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Language</td> <td width="80%">English (preferred), Indonesia</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">ISSN</td> <td width="80%">2964-2434</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Frequency</td> <td width="80%">12 issues per year </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">DOI</td> <td width="80%"><strong>10.70570</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Acreditation</td> <td width="80%">-</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Editor-in-chief</td> <td width="80%"><a href="https://scholar.google.com/citations?user=rKcgrxkAAAAJ&hl=id&authuser=1" target="_blank" rel="noopener"><strong>Ade Herman Surya Direja</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Publisher</td> <td width="80%">Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Citation Analysis</td> <td width="80%"><a href="https://scholar.google.com/citations?user=CzH2vu0AAAAJ&hl=en" target="_top">Google Scholar</a></td> </tr> </tbody> </table>https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1674Penerapan Terapi Asmaul Husna Untuk Menurunkan Nyeri Pada Pasien Dengan Fraktur2025-11-08T15:09:42+07:00Muskhab Eko Riyadimuskhabekoriyadi@gmail.comRico Wijayamuskhabekoriyadi@gmail.comRR. Viantika Kusumasarimuskhabekoriyadi@gmail.comFitri Dian Kurniatimuskhabekoriyadi@gmail.com<p>Nyeri merupakan alasan yang sering didapatkan mengapa seseorang dirawat di rumah sakit, yang merupakan salah satu keluhan yang paling umum. Nyeri merupakan masalah serius yang harus segera direspon dan diintervensi dengan memberikan rasa nyaman, aman dan bahkan membebaskan nyeri tersebut. Sembilan dari sepuluh orang di Amerika yang berusia 18 tahun atau lebih, menderita nyeri minimal sekali sebulan. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa sebagian besar pasien yang dirawat di bangsal bedah mengeluhkan nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan nyeri dengan terapi Asmaul Husna pada pasien fraktur Merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan dalam penelitian ini adalah pasien fraktur sebanyak 2 partisipan yang menjalani rawat inap di Ruang Rawat Inap Bedah RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Peneliti menerapkan terapi Asmaul Husna kepada kedua partisipan, yaitu dengan memperdengarkan menggunakan MP3 player dengan earphone berupa bacaan Asmaul Husna yang diulang 3 kali dengan volume 5, selama kurang lebih 15 menit dan diberikan 1 kali sehari selama 2 hari berturut-turut. Adapun untuk menilai skala nyeri partisipan, peneliti mempergunakan <em>Numeric Rating Scale</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua partisipan mengalami penurunan ambang nyeri. Partisipan pertama dari skala nyeri 6 (sedang) menjadi skala nyeri 3 (ringan) Partisipan kedua dari skala nyeri 5 (sedang) menjadi skala nyeri 3 (ringan). Bahwa terjadi penurunan skala nyeri pada kedua pasien fraktur setelah menjalani terapi Asmaul Husna selama 2 hari.</p>2025-11-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikiahttps://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1990Pengaruh Terapi Butterfly Hug Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Dan Self Compassion Pada Penderita Hipertensi Di Desa Karangbong Pajarakan2025-11-08T15:25:31+07:00Delia Agustindeliaagustin209@gmail.comDr. Ro’isahdeliaagustin209@gmail.comIin Aini Isnawatideliaagustin209@gmail.com<p>Penatalaksanaan hipertensi tidak hanya fokus pada aspek medis, tetapi juga perlu memperhatikan aspek psikologis melalui intervensi nonfarmakologis. Salah satu terapi yang digunakan adalah <em>Butterfly hug</em>, yaitu teknik relaksasi sederhana untuk membantu mengurangi ketegangan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi <em>Butterfly hug</em> terhadap peningkatan kualitas hidup dan <em>self compassion </em> pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain <em>pre- eksperimental</em> dengan pendekatan <em>onegroup pretest-posttest</em>. Populasi 104, Sampel berjumlah 47 responden yang teknik purposive sampling. Penelitian ini diberikan terapi <em>butterfly hug. </em>Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup dan <em>Self compassion Scale </em>(SCS) untuk mengukur tingkat<em> self compassion </em>. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan bantuan SPSS dengan <em>Uji Wilcoxon Signed Rank Test. </em>Hasil penelitian didapatkan kualitas hidup sebelum intevensi, mayoritas kategori buruk sebanyak 39 (83,0%). Setelah diberikan terapi <em>Butterfly hug</em>, sebanyak 25 (53,2%) dan baik 22 (46,8%). <em>Self compassion </em> <em>pretest</em> mayoritas kategori rendah (63,8%), post test diberikan intervensi <em>Butterfly hug </em>menjadi tinggi (55,3%). Hasil <em>Uji Wilcoxon</em> <em>Signed Rank Test </em>menunjukkan ada pengaruh terapi <em>Butterfly hug</em> terhadap kualitas hidup dan <em>self compassion </em> pada penderita hipertensi ( p-value 0,000 (<0,05)). Terapi <em>Butterfly hug</em> dapat menjadi intervensi sederhana yang efektif untuk menurunkan stres dan meningkatkan <em>self compassion</em>, sehingga mampu memperbaiki kualitas hidup penderita hipertensi dan mendukung pengelolaan hipertensi secara holistik.</p>2025-11-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikiahttps://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1988Pengaruh Edukasi Pemberian Tablet Fe Dengan Metode Emodemo Terhadap Kepatuhan Minum Tablet Fe Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Hafshawaty2025-11-08T14:17:51+07:00Nor Fadilah Wahyu Wulandari00.fadilahwahyu@gmail.comDodik Hartono00.fadilahwahyu@gmail.comNafolion Nur Rahmat00.fadilahwahyu@gmail.com<p>Remaja putri merupakan kelompok rentan terhadap anemia akibat kebutuhan zat besi yang meningkat selama masa pubertas dan menstruasi. Rendahnya kepatuhan konsumsi tablet Fe menjadi salah satu faktor penyebab anemia. Edukasi dengan metode Emo-Demo dinilai mampu meningkatkan pemahaman dan motivasi dalam mengonsumsi tablet Fe secara rutin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi pemberian tablet Fe dengan metode Emo-Demo terhadap kepatuhan minum tablet Fe pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one-group pretest-posttest. Populasi sebanyak 103 remaja putri, dan sampel sebanyak 82 responden diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pelaksanaan intervensi dilakukan selama 1 minggu secara bertahap dengan pendekatan edukasi interaktif dan menyenangkan. Instrumen pengumpulan data menggunakan metode pill count. Analisis data menggunakan uji McNemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan minum tablet Fe saat pretest mayoritas berada dalam kategori tidak patuh, dengan hanya 15 responden (18,3%) yang tergolong patuh. Setelah diberikan edukasi dengan metode Emo-Demo, terjadi peningkatan yang signifikan dalam kategori patuh, yakni menjadi 72 responden (87,8%). Hasil uji McNemar menunjukkan nilai p-value = 0.000 (<0.05), yang berarti terdapat pengaruh signifikan antara edukasi dengan metode Emo-Demo terhadap kepatuhan minum tablet Fe. Edukasi dengan metode Emo-Demo mampu meningkatkan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet Fe. Pendekatan ini dapat menjadi alternatif edukasi yang menyenangkan, efektif, dan aplikatif dalam upaya pencegahan anemia pada remaja putri di lingkungan pesantren.</p>2025-11-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikiahttps://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1986Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus (DM) Pada Remaja Di SMP Negeri 3 Tuban2025-11-06T19:11:32+07:00Larissa Eka Afiantilarissaafiantai@gmail.comYasin Wahyuriantolarissaafianti@gmail.comTeresia Retna Puspitadewilarissaafianti@gmail.comTitik Sumiatinlarissaafianti@gmail.com<p>Diabetes Mellitus (DM) berdasarkan <em>American Diabetes Association</em> (ADA) merupakan gangguan pada metabolik yang dicirikan dengan terjadinya kenaikan kadar glukosa darah karena adanya gangguan dalam respon tubuh terhadap insulin Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan bahwa kejadian Diabetes Melitus (DM) di kalangan anak-anak Indonesia berusia 18 tahun ke bawah mengalami peningkatan dramatis, meningkat hingga 70 kali lipat antara tahun 2010 dan 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus (DM) pada remaja di SMP Negeri 3 Tuban. Desain penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini seluruh siswa/siswi kelas VIII di SMP Negeri 3 Tuban sebanyak 254 siswa. Sampel diambil secara <em>simple random sampling</em> sebanyak 155 responden. Variabel dalam penelitian ini yaitu faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus (DM) pada remaja. Cara pengambilan data dengan kuisioner kemudian dilakukan pengolahan data dan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan hampir seluruhnya (77%) remaja memiliki faktor keturunan tidak berisiko, hampir seluruhnya (76%) remaja memilki faktor Indeks Massa Tubuh (IMT) tidak berisiko, hampir seluruhnya (90%) remaja memiliki faktor pola makan berisiko, dan hampir seluruhnya (96%) remaja memiliki faktor aktivitas fisik tidak berisiko. Upaya untuk mengurangi kejadian diabetes melitus yang dapat dilakukan petugas kesehatan dengan memberikan pendidikan kesehatan rutin setiap satu bulan sekali pada remaja yang masih bersekolah mengenai pentingnya menjaga pola makan untuk mencegah kejadian Diabetes Mellitus (DM) di masa mendatang.</p>2025-11-06T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikiahttps://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1991Pengaruh Peer Group Terhadap Regulasi Diri Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Desa Sepuh Gembol Kecamatan Wonomerto2025-11-08T15:38:59+07:00Nurul Afni Oktavilaninurul137198@gmail.comRizka Yunitanurul137198@gmail.comNafolion Nur Rahmatnurul137198@gmail.com<p>Regulasi diri merupakan kemampuan penting yang perlu dimiliki oleh pasien Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 dalam mengelola penyakitnya secara mandiri. Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan regulasi diri adalah peer group. Regulasi diri merupakan kemampuan penting yang perlu dimiliki oleh pasien Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 dalam mengelola penyakitnya secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peer group terhadap regulasi diri pada pasien DM tipe 2 di Desa Sepuh Gembol Kecamatan Wonomerto. Metode penelitian ini menggunakan desain Pre-experimental dengan pendekatan One group pre-post design dengan menggunakan kuesioner regulasi diri. Populasi penelitian ini sebanyak 50 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 44 responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum intervensi regulasi diri pada pasien dengan kategori rendah sebanyak 20 responden (45,5%). Setelah diberikan intervensi regulasi diri pada pasien meningkat pada kategori tinggi sebanyak 18 responden (40,9%). Hasil analisis Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan ada pengaruh peer group terhadap regulasi diri pada pasien DM tipe 2 dengan nilai p-value = 0,001 < α = 0,05. Peer group efektif meningkatkan regulasi diri pada pasien DM tipe 2. Diharapkan dengan diberikan intervensi peer group pasien dapat menambah pengetahuan dan motivasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan regulasi diri dalam menjalani pengelolaan penyakit secara mandiri.</p>2025-11-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikiahttps://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1989Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Audiovisual Dan Role Play Terhadap Kemampuan Cuci Tangan Dalam Pencegahan Diare Pada Anak Di SDN Sepuh Gembol Ii Kecamatan Wonomerto2025-11-08T14:45:07+07:00Fitri Nur Dian00.fadilahwahyu@gmail.comDr.H Nur Hamimfitrinurdian10@gmail.comErna Handayanifitrinurdian10@gmail.com<p>Cuci tangan merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit diare, terutama pada anak sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode audiovisual dan <em>role play</em> terhadap kemampuan cuci tangan. Desain yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan pendekatan <em>one group pre-test and post-test design.</em> Sampel berjumlah 36 siswa yang diambil secara total sampling. Intervensi diberikan sebanyak 4 kali dalam 2 minggu, masing-masing selama 5 menit, menggunakan video animasi dan <em>role play</em> secara bergantian. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi kemampuan cuci tangan. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan cuci tangan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Sebelum intervensi, sebagian besar siswa berada pada kategori cukup sebanyak 14 siswa (69,4%). Setelah intervensi, terjadi peningkatan pada kategori baik sebanyak 18 siswa (50%) dan sangat baik sebanyak 12 siswa (33,3%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,001, yang berarti terdapat pengaruh signifikan dari metode audiovisual dan <em>role play</em> terhadap kemampuan cuci tangan. Metode audiovisual dan <em>role play</em> efektif meningkatkan kemampuan cuci tangan siswa sekolah dasar dalam upaya pencegahan diare. Diharapkan dengan diberikan pendidikan kesehatan menggunakan metode ini, siswa dapat menambah pengetahuan dan mampu mengaplikasikan keterampilan cuci tangan secara baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.</p>2025-11-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikiahttps://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1987Hubungan Kecanduan Telepon Pintar (Smartphone Addiction) Dengan Kecenderungan Perilaku Phone Snubbing (Phubbing) Pada Remaja Kelas X Di SMAN 3 Tuban2025-11-06T19:33:50+07:00Dinda Ailsa Vaniaailsadinda94@gmail.comPadoliailsadinda94@gmail.comAnita Joeliantinaailsadinda94@gmail.comTitik Sumiatinailsadinda94@gmail.com<p>Indonesia memiliki tingkat kecanduan <em>smartphone</em> tertinggi di dunia, dengan lebih dari 19% remaja mengalami kecanduan. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam durasi <em>online</em> remaja, dari 7,27 jam menjadi 11,6 jam per hari (peningkatan 59,7%) pada 2.933 remaja yang disurvei di 34 provinsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecanduan <em>smartphone</em> dengan kecenderungan perilaku <em>phubbing</em> remaja di SMAN 3 Tuban. Desain penelitian ini diklasifikasikan sebagai studi <em>correlational</em> dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Populasi yang diteliti terdiri dari 251 siswa, dengan jumlah sampel sebanyak 154 siswa yang dipilih menggunakan teknik <em>probability sampling</em> melalui metode <em>simple random sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner SAS-SV dan PS. Analisis data dilakukan menggunakan uji <em>Spearman Rank Correlation</em>. Hasil penelitian terhadap 154 siswa SMAN 3 Tuban menunjukkan bahwa sebagian besar berada pada tingkat kecanduan <em>smartphone</em> sedang sebanyak 97 orang (63%), dengan kecenderungan perilaku <em>phubbing</em> hampir setengahnya berada pada kategori sedang sebanyak 50 orang (32,5%). Uji <em>Spearman Rank Correlation </em>dengan taraf signifikansi <0,05, menghasilkan nilai <em>p-value</em> <0,001, menandakan hubungan yang signifikan antara kecanduan <em>smartphone</em> dan perilaku <em>phubbing</em>, dengan koefisien korelasi -0,595 yang menunjukkan hubungan kuat dan negatif. Kecanduan smartphone di kalangan remaja telah menjadi fenomena global yang memengaruhi dinamika sosial sehari-hari. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya perilaku phubbing, di mana remaja lebih memilih interaksi digital daripada komunikasi langsung dengan orang di sekitarnya. Kondisi ini menyoroti perlunya pendidikan digital yang seimbang dan dorongan untuk membangun kesadaran akan pentingnya koneksi antarmanusia di era teknologi yang kian mendominasi.</p>2025-11-06T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia