Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC <p align="justify"><strong>Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia (JIK-MC) </strong>accepts related writings: Health sciences allied such like: Midwifery, medicine, pharmacies, phisiotherapy, surgical medical nursing, Emergency nursing, Mental nursing, Maternity nursing and children, Community nursing, family and elderly Nursing management, ect. <strong>Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia (JIK-MC)</strong> also accepts all writings with various disciplines of science with the terms of the core points remaining in the path and scope of the world of Health Sciences.</p> <p align="justify"><strong>Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia (JIK-MC)</strong> is indexed by:<br /><a href="https://scholar.google.com/" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/GS.png" alt="scholar" width="100" height="39" /></a> <a href="https://neliti.com/" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/neliti.png" alt="neliti" width="100" height="39" /></a> <a href="hhttps://garuda.kemdikbud.go.id/" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/garuda.png" alt="garuda" width="100" height="39" /></a> <a href="https://onesearch.id/" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/Onesearch.png" alt="onesearch" width="100" height="39" /></a><a href="https://www.crossref.org" target="_top"><img src="https://jejakdosen.com/wp-content/uploads/2022/10/crossref.png" alt="crossref" width="100" height="39" /></a></p> <table class="data" width="100%" bgcolor="#f3fff0"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%">Journal title</td> <td width="80%"><strong>Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia (JIK-MC)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Subject</td> <td width="80%">Health sciences allied such like: Midwifery, medicine, pharmacies, phisiotherapy, surgical medical nursing, Emergency nursing, Mental nursing, Maternity nursing and children, Community nursing, family and elderly Nursing management, ect</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Language</td> <td width="80%">English (preferred), Indonesia</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">ISSN</td> <td width="80%">2964-2434</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Frequency</td> <td width="80%">12 issues per year </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">DOI</td> <td width="80%"><strong>10.70570</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Acreditation</td> <td width="80%">-</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Editor-in-chief</td> <td width="80%"><a href="https://scholar.google.com/citations?user=rKcgrxkAAAAJ&amp;hl=id&amp;authuser=1" target="_blank" rel="noopener"><strong>Ade Herman Surya Direja</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Publisher</td> <td width="80%">Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Citation Analysis</td> <td width="80%"><a href="https://scholar.google.com/citations?user=CzH2vu0AAAAJ&amp;hl=en" target="_top">Google Scholar</a></td> </tr> </tbody> </table> YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA en-US Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2964-2434 Tingkat Pengetahuan Keluarga Dalam Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1935 <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, terutama menyerang paru-paru. Meski penanggulangan terus dilakukan, kasus TBC Paru di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan keluarga dalam mencegah penularan. Di wilayah Puskesmas Tuban, kasus TBC meningkat dari 51 (2022), menjadi 69 (2023), dan 75 kasus (2024). Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat pengetahuan keluarga dalam pencegahan penularan&nbsp;TBC&nbsp;Paru. Desain pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan <em>Crossectional</em>. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga pasien tuberkulosis paru tahun 2024 di Pukesmas Tuban berjumlah 75 orang dengan sampel 64 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah <em>Simple Random Sampling</em>. Variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan keluarga dalam pencegahan penularan tuberkulosis paru. Data diambil dengan kuesioner dan diolah dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (95%) keluarga penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tuban berusia 19–59 tahun, sebagian besar (58%) berpendidikan SMA, dan sebagian besar (55%) memiliki pekerjaan. Namun, hampir setengahnya (41%) keluarga penderita memiliki pengetahuan yang kurang dalam pencegahan penularan TBC. Namun, seluruhnya (100%) keluarga penderita dengan pengetahuan kurang berumur 10–19 tahun, seluruhnya (100%) keluarga penderita berpendidikan SD, dan hampir setengahnya (48%) keluarga penderita dengan pengetahuan kurang memiliki&nbsp;pekerjaan. Upaya menurunkan angka TBC Paru dapat dilakukan melalui motivasi dan konseling selama pengobatan, serta peningkatan penyuluhan, motivasi, dan pelayanan oleh tenaga kesehatan, khususnya kepada keluarga yang memiliki anggota terinfeksi&nbsp;TBC&nbsp;Paru.</p> Lintang Padharani Atmajaningtyas Wahyuningsih Triana Nugraheni Wahyu Tri Ningsih Teresia Retna Puspitadewi Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-01 2025-10-01 4 10 1 11 10.70570/jikmc.v4i10.1935 Perilaku Pencegahan Gastritis Pada Remaja Di SMA Negeri 3 Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1952 <p>Gastritis merupakan kondisi peradangan pada dinding lambung dan menimbulkan gejala nyeri perut, mual, dan muntah. Secara umum, penyakit ini dikenal dengan istilah maag dan sering dijumpai di kalangan masyarakat luas terutama banyak dialami usia remaja dan dewasa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran Perilaku Pencegahan Gastritis pada Remaja di SMA Negeri 3 Tuban. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi yang diteliti adalah seluruh siswa kelas 10 di SMAN 3 Tuban sebanyak 252 remaja, dengan sampel sebanyak 155 remaja yang dipilih. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Variabel yang diteliti adalah perilaku pencegahan gastritis pada remaja. Data dikumpulkan melalui pembagian kuesioner, kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS untuk menganalisis persentase hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (67%) remaja berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar (52%) penghasilan orangtua remaja berdasarkan UMR ≤ 3.000.000. Perilaku pencegahan gastritis pada remaja di SMAN 3 Tuban sebagian besar (56%) memiliki perilaku cukup. Sebagian besar (63%) remaja berjenis kelamin laki laki dan sebagian besar (61%) remaja dengan penghasilan orangtua UMR ≤ 3.000.000 memiliki perilaku cukup dalam pencegahan gastritis. Perilaku pencegahan gastritis pada remaja di SMAN 3 Tuban menunjukkan Perilaku Cukup, dimana masih banyak remaja yang mengabaikan tentang kesehatan lambungnya seperti tidak makan tepat waktu, kebiasaan konsumsi makanan pedas dan asam yang dapat mengiritasi lambung. Remaja SMAN 3 Tuban bisa mencari informasi tentang penyakit gastritis melalui beberapa media yang baik dan benar &nbsp;guna menambah informasi mengenai penyakit gastritis dan perilaku pencegahan gastritis.</p> Zahra Aulia Sari Teresia Retna Puspitadewi Yasin Wahyurianto Wahyuningsih Triana Nugraheni Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 184 192 10.70570/jikmc.v4i10.1952 Hubungan Self Efficacy Dan Self Care Dengan Stabilitas Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Desa Ketompen https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1968 <p>Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit metabolic kronis yang di tandai dengan tingginya kadar glukosa darah akibat gangguan penggunaan insulin,Self Efficacy pada pasien diabetes melitus akan mempengaruhi pasien dalam berperilaku dan berkomitmen , sehingga dengan Self Efficacy yang kuat memiliki harapan yang besar terhadap suksesnya pencapaian tujuan, sedangkan individu dengan Self efficacy yang rendah memiliki keraguan dalam mencapai tujuannya. Kadar gula darah yang tidak normal dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain self care, setiap penderita DM dapat melakukan self care dengan baik sebagai usaha untuk menurunkan resiko terjadinya komplikasi.&nbsp; .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dan self care dengan stabilitas kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di desa ketompen.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan&nbsp; desain metode Korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Menggunakan&nbsp; populasi 38 responden menggunakan teknik total sampling, menggunakan alat ukur kuesioner (General Perceived Self Efficacy Scale oleh Prasetyo, 2014), kuesioner DMSQ serta melakukan pemeriksaan gulda darah dengan menggunakan alat easy touch.Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden mempunyai nilai Self Efficacy baik sebanyak 33 responden (86.8%), self care sebagian besar responden mempunyai nilai Self care baik sebanyak 33 responden (86.8%), dan di dapatkan data stabilitas kadar glukosa darah Sebagian besar responden yang stabil&nbsp; ada 33 orang (86.8%) berdasarkan hasil penelitian di desa ketompen.Meningkatkan self efficacy dan self care sangat penting untuk penderita DM tipe 2 karena dengan self efficacy yang baik akan memiliki keyakinan maupun kesadaran diri akan sembuh dari penyakitnya sehingga kadar glukosa darah nya akan tetap stabil.</p> Umi Wardana Dodik Hartono Alwin Widhiyanto Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-07 2025-10-07 4 10 346 356 10.70570/jikmc.v4i10.1968 Hubungan Lama Menderita Hipertensi Dan Derajat Hipertensi Dengan Gangguan Fungsi Kognitif Pada Penderita Hipertensi Di Desa Alassumurlor https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1942 <p>Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan fungsi kognitif. Gangguan fungsi kognitif pada penderita hipertensi dapat dimulai dari keluhan ringan seperti mudah lupa hingga gangguan berat seperti demensia, yang berdampak pada aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menderita hipertensi dan derajat hipertensi dengan gangguan fungsi kognitif pada penderita hipertensi di Desa AlassumurLor.Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di Desa AlassumurLor yang berusia di bawah 45 tahun sebanyak 62 orang, dengan sampel sebanyak 54 responden yang dipilih menggunakan teknik <em>simple random sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner <em>Mini Mental State Examination</em> (MMSE). Analisis data menggunakan uji <em>Spearman Rank</em> dan <em>regresi logistik</em> ordinal. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden menderita hipertensi selama 1-5 tahun (61,1%) dan derajat hipertensi terbanyak adalah derajat 1 (64,8%). Sebagian besar responden memiliki fungsi kognitif normal 26 (48,1%), kognitif ringan15 (27,8%), sedang 9 (16,7%) dan berat 4 (7,4%). Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lama menderita hipertensi dan derajat hipertensi dengan gangguan fungsi kognitif (p-value &lt;0,05). Analisis multivariat menunjukkan bahwa lama menderita hipertensi merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif (nilai wald 12.310). Semakin lama seseorang menderita hipertensi, semakin besar risiko mengalami penurunan fungsi kognitif karena hipertensi jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah otak, gangguan perfusi, dan perubahan struktur otak yang berperan dalam fungsi memori dan kognitif.</p> Diana Susilowati Achmad Kusyairi Ainul Yaqin Salam Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 85 97 10.70570/jikmc.v4i10.1942 Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Yang Dapat Di Kontrol Pada Rukun Nelayan Di Desa Palang https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1959 <p>Masalah hipertensi di kalangan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan, menjadi isu kesehatan yang mendesak untuk ditangani. Tingginya angka prevalensi hipertensi di kelompok ini menimbulkan kekhawatiran karena dampaknya yang serius terhadap kualitas hidup dan produktivitas nelayan. Di Desa Palang, nelayan menghadapi berbagai faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti konsumsi makanan tinggi natrium, kebiasaan minum alkohol, tingkat stres yang tinggi, serta kurangnya aktivitas fisik, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kejadian hipertensi. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban menunjukkan tren peningkatan jumlah penderita hipertensi di Kecamatan Palang selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 tercatat 11.461 penderita, dan angka ini naik menjadi 11.512 pada tahun 2023. Kenaikan ini menandakan perlunya perhatian lebih dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi di wilayah tersebut, terutama di kalangan nelayan yang rentan terhadap faktor risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik korelasi dengan desain cross-sectional untuk mengkaji hubungan antara faktor risiko yang dapat dikendalikan dengan kejadian hipertensi pada anggota Rukun Nelayan di Desa Palang. Sampel sebanyak 80 nelayan dipilih melalui teknik stratified purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, pengukuran tekanan darah, dan lembar observasi, kemudian dianalisis dengan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mayoritas responden berusia 20–35 tahun, dengan hampir separuh memiliki riwayat keluarga hipertensi, dan sebagian besar mengalami hipertensi. Faktor risiko utama yang ditemukan meliputi pola konsumsi makanan tidak sehat, konsumsi alkohol berlebihan, tingkat stres tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik. Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara pola makan dan kejadian hipertensi. Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi edukasi kesehatan, perubahan gaya hidup, dan pengelolaan stres untuk menurunkan prevalensi hipertensi di komunitas nelayan. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi faktor risiko lain serta mengembangkan program intervensi berbasis komunitas.</p> Shafira Salsa Adinda Yasin Wahyurianto Teresia Retna Puspitadewi Binti Yunariyah Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-04 2025-10-04 4 10 252 264 10.70570/jikmc.v4i10.1959 Kepatuhan Minum Obat Dengan Terjadinya Neuropati Diabetikum Pada Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Tuban Kabupaten Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1950 <p>Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, salah satunya neuropati diabetikum. Komplikasi ini sering muncul akibat hiperglikemia kronis yang tidak terkontrol, dan salah satu penyebabnya adalah ketidakpatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat dengan kejadian neuropati diabetikum pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Tuban Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh penderita diabetes melitus yang mengikuti program PROLANIS sebanyak 65 orang. Sampel diambil sebanyak 56 orang menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner MMAS-8 untuk menilai kepatuhan minum obat dan DNS untuk mendeteksi neuropati diabetikum. Analisis data dilakukan dengan uji <em>Chi-Square. </em>Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar (59%) penderita dengan kepatuhan rendah mengalami neuropati diabetikum, sedangkan pada penderita dengan kepatuhan tinggi, sebagian besar (30%) tidak mengalami komplikasi tersebut. Hasil uji <em>Chi-Square</em> menunjukkan <em>P-value</em> = 0,001 (P &lt; 0,05), yang berarti ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan kejadian neuropati diabetikum. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kepatuhan, semakin rendah risiko terjadinya neuropati diabetikum. Oleh karena itu, edukasi dan pemantauan rutin dari tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan&nbsp;penderita&nbsp;dan&nbsp;mencegah komplikasi.</p> Mirna Tri Cahyani Su’udi Titik Sumiatin Anita Joeliantina Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 167 175 10.70570/jikmc.v4i10.1950 Pengaruh Health Education Menggunakan Metode Vidio Animasi Terhadap Kemampuan Kebersihan Personal Hygiene Premenstruasi https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1966 <p>Fase pramenstruasi merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang ditandai dengan gejala fisik, psikologis, emosional, serta perubahan perilaku yang dapat mengganggu hubungan interpersonal dan kualitas hidup remaja putri. Kurangnya pengetahuan dan praktik mengenai kebersihan saat menstruasi menyebabkan siswi merasa tidak siap dalam menghadapi menstruasi pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh <em>health education</em> menggunakan metode video animasi terhadap kemampuan kebersihan personal hygiene pramenstruasi pada siswi kelas IV hingga VI di SD Asembagus Kraksaan. Desain penelitian yang digunakan adalah <em>pre-experimental</em> dengan pendekatan <em>one group pre-post test</em>. Populasi dan sampel terdiri dari 34 siswi yang dipilih melalui teknik <em>total sampling</em>.penelitian dilakukan satu kali dengan pemutaran video 45 menit &nbsp;Instrumen penelitian berupa kuesioner dan dianalisis menggunakan uji &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi, mayoritas responden (85,3%) berada dalam kategori kurang dalam menjaga kebersihan pramenstruasi. Setelah di berikan &nbsp;edukasi, mayoritas responden (73,5%) berada dalam kategori baik. Uji Wilcoxon menunjukkan nilai <em>p-value</em> 0,000 (&lt;0,05), yang berarti terdapat pengaruh signifikan dari <em>health education</em> dengan metode video animasi terhadap kemampuan kebersihan personal hygiene pramenstruasi. Dari hasil penelitian ini responden yang memiliki kemampuan kurang karna kurang terpapar informasi seputar personal hygiene mentruasi dan belum pernah mengalami mentruasi karna belom mendapatkan edukasi dengan adanya edukasi ini.Edukasi dengan video animasi mampu meningkatkan pengetahuan dan daya ingat siswi secara efektif serta menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan Ketika nanti mereka mengalami mentruasi yang pertama kali.</p> Vika Febriayu Nur Hamim Alwin widhiyanto Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-06 2025-10-06 4 10 320 328 10.70570/jikmc.v4i10.1966 Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Remaja Putri Tentang Kebersihan Saat Menstruasi Di MTs Negeri 1 Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1940 <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kebersihan kala menstruasi merujuk pada upaya menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan selama masa haid guna mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) merupakan serangkaian tindakan yang bertujuan mengatur aspek kebersihan dan kesehatan wanita selama menstruasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji keterkaitan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan saat menstruasi di MTS Negeri 1 Tuban. Metode penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Populasi penelitian meliputi seluruh siswi kelas XI di MTS Negeri 1 Tuban yang berjumlah 300 orang. Dari jumlah tersebut, diperoleh 170 siswi sebagai sampel penelitian melalui teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswi tentang kebersihan menstruasi, sedangkan variabel dependen berupa perilaku siswi dalam menjaga kebersihan saat menstruasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, sementara analisis data dilakukan melalui uji chi-square. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden dengan pengetahuan rendah (79%) menunjukkan perilaku negatif terkait kebersihan menstruasi. Sebaliknya, mayoritas responden memiliki pengetahuan baik (72%) menampilkan perilaku positif dalam menjaga kebersihan. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p = 0,001 &lt; 0,05, sehingga hipotesis penelitian dapat diterima. Hal ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri mengenai kebersihan saat menstruasi di MTS Negeri 1 Tuban. Secara keseluruhan, temuan penelitian menegaskan bahwa pengetahuan dan perilaku remaja putri terkait kebersihan menstruasi di MTS Negeri 1 Tuban masih cenderung kurang baik. Rendahnya pengetahuan terbukti berkorelasi erat dengan munculnya perilaku negatif dalam menjaga kebersihan menstruasi.</p> Jaquelyn Jasmine Wahyu Tri Ningsih Wahyuningsih Triana Nugrahaeni Titik Sumiatin Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-01 2025-10-01 4 10 64 72 10.70570/jikmc.v4i10.1940 Pengetahuan Dengan Perilaku Sadari Pada Siswi Kelas XII Di SMA Negeri 2 Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1957 <p>Kanker payudara adalah topik yang cukup peka di Indonesia. Sumber dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (2024), sasaran yang diputuskan adalah 19,6% individu Indonesia menjalankan skrining kanker payudara, tetapi tingkat aktualnya hanya 13,7%. Demikian pula, PPTM (2024), setiap bulan wanita dapat melakukan pengecekan payudara melalui upaya SADARI (Periksa Payudara Sendiri), tepatnya tujuh hari setelah menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI pada siswi kelas XII di SMA Negeri 2 Tuban. Studi ini mengadopsi pendekatan potong lintang dengan analisis korelasi. Dari 183 siswi yang terdaftar, 126 dipilih berlandaskan kriteria inklusi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Perilaku SADARI menjadi variabel terikat, sedangkan pengetahuan dianggap sebagai variabel bebas. Data diperoleh dari angket kuesioner dan ditinjau menggunakan uji peringkat spearman. Hasil penelitian diketahui hampir seluruh siswi memiliki pengetahuan kategori baik, dan sebagian besar menerapkan perilaku SADARI kategori cukup. Dari uji peringkat spearman dihasilkan nilai p=0,248, yang menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku SADARI pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Tuban. Perilaku tidak hanya terpengaruh oleh pengetahuan. Berbagai aspek lain termasuk usia, latar belakang, asal informasi, pekerjaan, dan pengalaman juga berperan. Remaja sedang dalam proses belajar mencerna dan memahami informasi, sehingga penting untuk menyediakan pendidikan yang berkesinambungan. Dengan demikian, program pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan supaya remaja tidak hanya mengetahui, tetapi juga sanggup melaksanakannya secara koncensional dan teratur.</p> Nabila Nur Cahyani Yasin Wahyurianto Teresia Retna Puspitadewi Binti Yunariyah Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-04 2025-10-04 4 10 232 240 10.70570/jikmc.v4i10.1957 Hubungan Dukungan Keluarga Dan Kesadaran Diri Terhadap Self Care Management Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Desa Karangbong Kabupaten Probolinggo https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1948 <p>Pengelolaan jangka panjang. Keberhasilan <em>self care management</em> penderita DM sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti kesadaran diri, serta faktor eksternal seperti dukungan keluarga. Namun, masih banyak penderita DM yang memiliki <em>self care management</em> rendah akibat kurangnya kedua faktor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan kesadaran diri terhadap <em>self care management</em> pada penderita DM di Desa Karangbong Kabupaten Probolinggo. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Jumlah populasi semua penderita DM sebanyak 45 responden, penentuan sampel menggunakan <em>total sampling</em>. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengumpulan data meliputi <em>coding, editing, tabulating </em>dan kemudian data dianalisis secara manual dan menggunakan SPSS dengan uji <em>Regresi Ordinal. </em>Hasil penelitian ini menunjukkan dukungan keluarga pada penderita DM cukup sebanyak 16 responden (35,6%), kesadaran diri penderita DM kurang sebanyak 18 responden (40,0%), dan <em>self care management</em> penderita DM kurang sebanyak 20 responden (44,4%). Hasil uji <em>spearman rank </em>pada variabel dukungan keluarga didapatkan nilai r <strong>= 0,001</strong> &lt; α 0,05, adanya hubungan dukungan keluarga dengan <em>self care management. </em>Pada variabel kesadaran diri didapatkan nilai r <strong>= 0,001</strong> &lt; α 0,05, adanya hubungan kesadaran diri dengan <em>self care management</em>. Hasil uji analisis menggunakan <em>regresi ordinal </em>didapatkan nilai r <strong>= </strong>0,001 &lt; 0,05 pada variabel kesadaran diri, sehingga hubungan kesadaran diri merupakan variabel yang paling dominan. Kesadaran diri memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan dukungan keluarga terhadap <em>self care management</em> pada penderita DM. Diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran penderita terhadap kondisi kesehatannya melalui edukasi dan pendampingan berkelanjutan.</p> Salsabila Putri Azhari Ro’isah Iin Aini Isnawati Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 135 153 10.70570/jikmc.v4i10.1948 Pengetahuan Remaja Tentang Dampak Penggunaan Gadget Bagi Kesehatan Mental Pada Siswa SMA Negeri 4 Tub An https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1964 <p>Pemakaian gadget yang berlebihan pada remaja bisa memengaruhi kesehatan mental. seperti kecemasan, depresi, penurunan konsentrasi, hingga gangguan perilaku. SMA Negeri 4 Tuban menjadi salah satu lingkungan pendidikan yang turut merasakan dampak fenomena ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang dampak penggunaan gadget bagi kesehatan mental serta kaitannya dengan karakteristik siswa. Penelitian ini ialah sebuah penelitian deskriptif kuantitatif yang menerapkan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Sampel yang diambil yakni ada sejumlah 156 siswa kelas X yang dipilih melalui penerapan teknik <em>simple random</em> sampling. <em>Instrumen</em> penelitian berupa kuesioner tertutup yang sudah diuji <em>validitas</em> dan <em>reliabilitas</em> nya. Data dianalisis secara deskriptif pada format <em>distribusi frekuensi</em> dan <em>persentase. </em>Hasil penelitian menjabarkan bahwa sebagian besar siswa berjenis kelamin perempuan (69,2%), hampir seluruhnya siswa berusia 15 – 18 tahun (96,2%), orang tua siswa hampir setengahnya bekerja di kategori "lain-lain" yaitu pedagang, nelayan, ojek, buruh (41,0%), orang tua siswa hampir setengahnya memiliki penghasilan bulanan sebesar Rp1.000.000 – Rp3.000.000 (38,5%), dan siswa memiliki 1 – 2&nbsp; saudara kandung hampir setengahnya sebanyak (33,3%). Hasil dari pengetahuan menunjukkan bahwa hampir setengahnya (39,1%) siswa memiliki tingkat pengetahuan baik. Pengetahuan siswa tentang dampak gadget terhadap kesehatan mental berada pada kategori cukup baik, meskipun masih ada sebagian yang rendah. Faktor karakteristik seperti pekerjaan dan penghasilan orang tua serta jumlah saudara kandung dapat memengaruhi pengetahuan siswa. Edukasi dari sekolah dan keluarga berperan penting dalam meningkatkan pemahaman siswa agar penggunaan gadget lebih bijak dan mendukung kesehatan mental.</p> Anisa Aini Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-06 2025-10-06 4 10 301 310 10.70570/jikmc.v4i10.1964 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Lansia Di Desa Karangbong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1938 <p>Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah melebihi batas normal &gt;140/90 mmHg. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal. Faktor-faktor seperti riwayat keluarga, tingkat stres, aktivitas fisik, dan pola makan diduga berperan dalam kejadian hipertensi pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di Desa Karangbong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia penderita hipertensi usia 55-64 tahun sebanyak 52 orang, sampel dihitung menggunakan rumus slovin diperoleh 46 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi, lalu dianalisis menggunakan bantuan SPSS 27 dengan uji Spearman Rank untuk analisis bivariat dan regresi logistik untuk analisis multivariat.Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki riwayat keluarga hipertensi (24 orang), tingkat stres sedang (15 orang), aktivitas fisik sedang (24 orang) dan pola makan kurang (22 orang). Terdapat pengaruh signifikan antara riwayat keluarga (p = 0,028), tingkat stres (p = 0,010), dan pola makan (p = 0,022) dengan kejadian hipertensi. Sementara aktivitas fisik tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (p = 0,520). Dari uji regresi loistik riwayat keluarga merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian hipertensi dengan nilai signifikan p = 0,048 dan Odds Ratio (OR) = 5,752.Faktor riwayat keluarga, stres, dan pola makan berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada lansia, dengan riwayat keluarga sebagai faktor paling dominan. Intervensi promotif dan preventif yang melibatkan keluarga serta edukasi mengenai gaya hidup sehat sangat diperlukan untuk mencegah hipertensi pada lansia.</p> Imroatul Maulidah Ayyub Ro’isah Iin Aini Isnawati Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-01 2025-10-01 4 10 36 53 10.70570/jikmc.v4i10.1938 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Resiko Tinggi Kehamilan 4t (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, Terlalu Banyak) Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1955 <p>&nbsp;Kehamilan berisiko besar yang dapat memicu masalah medis serius pada ibu maupun bayi, serta berkontribusi pada tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Faktor 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak) secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan risiko komplikasi dan kematian ibu. Pemahaman ibu hamil mengenai bahaya kehamilan berisiko sangat penting untuk mencegah komplikasi dan menurunkan AKI. Studi ini dilakukan untuk mengukur derajat pemahaman ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan 4T di wilayah kerja Puskesmas Tuban. Penelitian menggunakan desain Analisis kuantitatif deskriptif menggunakan metode <em>cross-sectional</em>. Subjek penelitian ini mencakup semua ibu hamil trimester 1 sampai trimester 3 tahun 2025 di wilayah kerja Puskesmas Tuban, Kelurahan Perbon dan Sugiharjo. Sampel berjumlah 49 responden yang diambil menggunakan teknik <em>total sampling</em>. Instrumen penelitian berupa kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas serta konsistensinya. Data diproses secara deskriptif guna memetakan karakteristik dan pemahaman responden. Temuan riset mengindikasikan mayoritas ibu hamil di area layanan Puskesmas Tuban memiliki derajat pemahaman mengenai kehamilan berisiko kehamilan 4T dalam kategori baik (55%), kategori sedang (35%), dan kategori kurang (10%). Pentingnya pelaksanaan edukasi kesehatan yang berkelanjutan dan terarah menjadi salah satu strategi utama untuk memperluas wawasan ibu hamil, sehingga risiko komplikasi kehamilan 4T dapat diminimalkan di masa mendatang.</p> Ariska Ristiani Titik Sumiatin Su’udi Wahyuningsih Triana Nugraheni Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-04 2025-10-04 4 10 212 221 10.70570/jikmc.v4i10.1955 Efektivitas Pemberian Ekstrak Garlic Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Ny. R dengan Diagnosa Medis Hipertensi di Posyandu Lansia Sungai Lakam Timur Kec. Karimun Kab. Karimun https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1972 <p>Semakin meningkatnya umur&nbsp; lansia maka permasalahan yang dihadapi juga semakin banyak. Adapun yang sering dialami lansia berupa terganggunya&nbsp; kualitas tidur, perubahan pola makan, kekurangan olahraga dan stress sehingga berdampak pada berbagai penyakit yang dialami lansia seperti hipertensi. Adapun tujuan umum penulisan ini adalah mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan Hipertensi. Pengumpulan data menggunakan metode studi kasus, dilakukan pada satu lansia dengan Hipertensi&nbsp; dengan diberikan <em>ekstrak garlic</em><em>. </em>Asuhan Keperawatan gerontik dengan Hipertensi yang memunculkan diagnosa yaitu nyeri akut dan defisiensi pengetahuan serta prioritas diagnosa yaitu nyeri akut, dimana masalah yang muncul pada lansia sudah sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan dengan jangka waktu yang ditentukan. Berdasarkan dari hasil analisis, kesimpulan yang diperoleh adalah masalah keperawatan gerontik pada Ny. R dengan Hipertensi dapat tercapai dan teratasi dengan baik.</p> Hardian Syah Romandaka Nurhafizah Nasution Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-10 2025-10-10 4 10 379 385 10.70570/jikmc.v4i10.1972 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Jantung Koroner Di Poli Jantung RSUD Dr. R Koesma Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1945 <p>Penyakit Jantung Koroner (PJK) termasuk salah faktor kematian paling signifikan secara global, termasuk di Indonesia.&nbsp; PJK berkontribusi terhadap gangguan kardiovaskular yang timbul dari pembuluh darah koroner, sehingga mengurangi asupan oksigen dan nutrisi otot jantung.&nbsp; Berdasarkan data nasional dan internasional, prevalensi PJK terus meningkat setiap tahunnya.&nbsp; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit jantung koroner di Poli Jantung RSUD Dr. R. Koesma Tuban.&nbsp;&nbsp; Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Jumlah total pasien PJK dalam penelitian ini adalah 112 pasien, sampel 87 pasien. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Variabel yang diteliti mencakup berbagai faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit jantung koroner di poli jantung RSUD Dr. R Koesma Tuban. Lembar kuisioner digunakan sebagai instrumen penelitian. Data penelitian ini dianalisis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian didapatkan pasien penyakit jantung koroner di RSUD Dr. R Koesma Tuban Sebagian besar berusia 40 - 65 tahun. Sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Hampir seluruhnya pasien PJK di poli jantung tidak ada riwayat keluarga penyakit jantung koroner. Sebagian besar tidak merokok/berhenti merokok. Sebagian besar memiliki faktor riwayat hipertensi. Hampir seluruhnya pasien PJK di poli jantung tidak ada riwayat diabetes mellitus. sebagian besar tidak obesitas. Sebagian besar memiliki faktor aktifitas fisik teratur. Hampir seluruhnya tidak mengalami stres. Faktor usia, jenis kelamin, dan hipertensi memiliki pengaruh terhadap terjadinya PJK. Upaya pencegahan PJK sebaiknya difokuskan pada edukasi rutin kepada pasien tentang pentingnya pemantauan kondisi kesehatan secara berkala, terutama pada kelompok usia produktif, sebagai upaya mencegah PJK.</p> Juliarti Indah Putri Su’udi Titik Sumiatin Teresia Retna Puspitadewi Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 115 127 10.70570/jikmc.v4i10.1945 Pola Makan Tinggi Garam Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1962 <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Masalah serius serta kematian di Kabupaten Tuban dan di seluruh Indonesia disebabkan oleh hipertensi, salah satu penyakit kronis tidak menular. Pola makan tinggi garam ialah salah satu faktor risiko yang dapat dikontrol, namun tetap saja dilakukan secara luas, terutama di kalangan orang dewasa dan lansia. Hipertensi dan tekanan darah tinggi keduanya diperburuk oleh pola makan tinggi garam. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisa hubungan antara pola makan tinggi garam dengan kejadian hipertensi di wilayah Puskesmas Semanding. Metodologi penelitian yang dipergunakan dalam studi ini ialah analisa kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Dengan memanfaatkan total sampling, sebanyak 44 orang dari populasi seluruh peserta Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) di wilayah Puskesmas Semanding. Tensimeter dan kuesioner merupakan bagian dari peralatan penelitian. Peneliti menerapkan uji <em>chi-square</em> untuk menganalisis data. Temuan studi memperlihatkan sebagian besar responden mempunyai pola makan tinggi garam (95,5%) dan terdiagnosis hipertensi (84,1%). Hasil uji <em>chi-square</em> memperlihatkan p-value = 0,001 yang berarti terdapat hubungan signifikan antara pola makan tinggi garam dengan kejadian hipertensi di wilayah Puskesmas Semanding. Pola makan tinggi garam memiliki kontribusi besar terhadap kejadian hipertensi. Edukasi terkait pembatasan asupan natrium harian sangat penting untuk mencegah komplikasi lanjut, terutama pada kelompok usia berisiko. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji, makanan olahan, serta penggunaan bumbu instan yang berlebihan merupakan langkah penting dalam pengendalian tekanan darah.</p> Tria Ayu Mahmudah Wahyu Tri Ningsih Wahyuningsih Triana Nugraheni Su’udi Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-06 2025-10-06 4 10 283 291 10.70570/jikmc.v4i10.1962 Efektivitas Pemberian Kompres Air Hangat Dan Kompres Hangat Jahe Terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita Asam Urat Di Desa Alassumur Lor Besuk https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1936 <p>Asam urat adalah&nbsp; suatu&nbsp; penyakit&nbsp; yang&nbsp; berkaitan&nbsp; dengan&nbsp; metabolik&nbsp; dimana&nbsp; kadar asam&nbsp; urat&nbsp; dalam&nbsp; tubuh&nbsp; sudah&nbsp; tidak&nbsp; bisa&nbsp; terkontrol. Nyeri sendi merupakan tanda dan gejala dari penyakit asam urat, nyeri ini sangat menganggu dan menyulitkan banyak orang dan juga dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian kompres air hangat dan kompres hangat jahe terhadap penurunan nyeri pada penderita asam urat. Penelitian ini menggunakan metode <em>pre eksperimental design </em>dengan<em> two group pre post test design, </em>setiap kelompok sebanyak 17 responden Populasi sebanyak 34 responden dengan pengambilan teknik total sampling. Skala data yang digunakan yaitu interval, menggunakan alat ukur lembar observasi Numeric Rating Scale (NRS). Menggunakan <em>uji wilcoxon signed rank test.</em>Hasil dari pre kompres air hangat skala nyeri tertinggi 5 (sangat menyedihkan), sedangkan kompres hangat jahe skala nyeri tertinggi 6 (intens). Hasil dari post kompres air hangat skala nyeri tertingginya 4 (menyedihkan), sedangkan kompres hangat jahe skala nyeri tertinggi 5 (sangat menyedihkan).Diharapkan untuk responden dapat menerapkan kompres air hangat dan kompres hangat jahe sebagai salah satu cara untuk menurunkan nyeri asam urat, selain bahan yang digunakan sangat mudah kompres air hangat dan kompres hangat jahe sangat efektiv dalam menurunkan nyeri asam urat.</p> Fitratul Aini Nur Hamim Nafolion Nur Rahmat Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-01 2025-10-01 4 10 12 25 10.70570/jikmc.v4i10.1936 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Wasting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1953 <p>Masalah gizi akut yang sering ditemukan pada balita ialah <em>wasting</em>, yaitu kondisi berat badan rendah dibandingkan panjang/tinggi badan atau bisa dikatakan kegagalan menambah berat badan dan mengalami penurunan berat badan. Jumlah balita <em>wasting </em>di wilayah kerja Puskesmas Semanding mengalami peningkatan pada tahun 2022 hingga 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi terjadinya <em>wasting</em> pada balita usia 1-5 tahun. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan tujuan untuk menganalisis factor yang mempengaruhi terjadinya wasting pada balita usia 1-5 tahun. Populasi sebanyak 78 dan besar sampel sebanyak 65 ibu yang memiliki balita. Teknik sampling menerapkan <em>purposive sampling,</em> instrument penelitian mengimplementasikan kuesioner serta buku KMS. Data dianalisis uji <em>Chi-square</em>. Temuan studi mengindikasikan bahwa mayoritas (57%) balita mengalami <em>wasting,</em> dan termuat korelasi antara pemberian asi eksklusif dengan terjadinya <em>wasting</em> (p= 0,041), pemberian MPASI dengan terjadinya <em>wasting</em> (p= 0,037), imunisasi dasar dengan terjadinya<em> wasting </em>(p= 0,029),&nbsp; pola hidup bersih dan sehat dengan terjadinya <em>wasting </em>(p= 0,024), serta tak termuat korelasi antara diare dengan terjadinya <em>wasting</em> (p= 0,339), pemberian vitamin A dengan terjadinya <em>wasting</em> (p= 0,919), lingkungan rumah dengan terjadinya <em>wasting </em>(p= 0,339). Terdapat korelasi antara pemberian asi eksklusif, imunisasi dasar dengan terjadinya <em>wasting</em> dikarenakan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh anak. Terdapat korelasi antara pemberian MPASI dengan terjadinya <em>wasting</em> karena kurangnya kecukupan gizi setiap makanan, serta pola hidup bersih sehat dengan terjadinya <em>wasting </em>karena mampu memunculkan penyakit infeksi pada balita.</p> Laura Azhira Ladya Sheril Wahyuningsih Triana Nugraheni Wahyu Tri Ningsih Yasin Wahyurianto Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-04 2025-10-04 4 10 193 204 10.70570/jikmc.v4i10.1953 Efektivitas Senam Yoga Dan Rendam Kaki Air Hangat Menggunakan Serai Terhadap Penurunan Tekanan Darah https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1969 <p>Hipertensi adalah suatu keadaan Dimana tekanan sistole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal, kondisi kronis yang ditandai tingginya tekanan darah di pembuluh darah arteri. Kejadian tersebut dapat menyebabkan kerja jantung beberapa kali lebih berat dari keadaan normal untuk menyebarkan darah dari pembuluh darah ke semua bagian tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas senam yoga dan rendam kaki air hangat menggunakan serai terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.Metode penelitian Quasy experimental dengan pendekatan two group pre test post test design di lakukan di desa alassumur lor. Populasi sebanyak 38 dan sampel diambil total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan sop, selanjutnya dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Selanjutnya dianalisis menggunakan uji Wilcoxson signed rank test.Hasil penelitian ini menunjukkan tekanan darah penderita hipertensi sebelum diberikan senam yoga sebagian besar tekanan darah berat 10 (52,6%) dan sebelum diberikan rendam kaki air hangat sebagian besar tekanan darah berat 9 (47,4%), Sedangkan sesudah diberikan&nbsp; senam yoga sebagian besar tekanan darah ringan 14 (73,7%) dan sesudah diberikan rendam kaki air hangat sebagian besar tekanan darah ringan 17 (89,5%). Senam yoga dan rendam kaki air hangat menggunakan serai efektif menurunkan tekanan darah dengan nilai p-value 0,000&lt; α 0,005.Penelitian ini menunjukkan bahwa rendam kaki air hangat menggunakan serai lebih efektiv dari pada senam yoga, oleh karena itu penderita hipertensi perlu pengobatan non farmakologis dalam menurunkan tekanan darah.</p> Fifin Nurhidayati Nur Hamim Nafolion Nur Rahmat Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-07 2025-10-07 4 10 357 368 10.70570/jikmc.v4i10.1969 Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik Pada Tn. A Dengan Intervensi Inovasi Slimber Ice Di Ruang Flamboyan RSUD Muhammad Sani https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1943 <p>Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan kondisi progresif yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara permanen dan berdampak sistemik. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis umumnya menghadapi berbagai masalah keperawatan seperti hipervolemia, intoleransi aktivitas, perfusi perifer tidak efektif, serta rasa haus akibat pembatasan cairan. Salah satu upaya inovatif untuk mengatasi rasa haus tanpa menambah asupan cairan adalah dengan teknik Slimber ice. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan terhadap Tn. A, pasien dengan GGK yang menjalani hemodialisis di Ruang Flamboyan RSUD Muhammad Sani. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, serta studi dokumentasi. Intervensi difokuskan pada lima diagnosa keperawatan utama dan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Hasil menunjukkan bahwa penerapan teknik Slimber ice terbukti membantu menurunkan rasa haus subjektif pasien (VAS dari 6 menjadi 3), mendukung kepatuhan terhadap pembatasan cairan, serta berkontribusi pada perbaikan tanda-tanda vital dan penurunan edema. Evaluasi harian juga menunjukkan adanya perbaikan dalam aspek nyeri, perfusi perifer, dan toleransi aktivitas. Dengan demikian, intervensi Slimber ice efektif sebagai pendekatan non-farmakologis dalam membantu manajemen cairan pada pasien GGK. Asuhan keperawatan yang holistik dengan pendekatan inovatif dapat meningkatkan kenyamanan pasien, menurunkan risiko komplikasi, serta memperkuat praktik keperawatan berbasis bukti.</p> Siska Isabella Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 98 106 10.70570/jikmc.v4i10.1943 Gaya Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Poli Jantung RSUD dr. R. Koesma Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1960 <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Secara global, Penyakit Jantung Koroner termasuk faktor kematian tertinggi di antara penyakit lainnya, bersama Tingkat prevalensi tinggi di Indonesia. Diabetes Mellitus (DM) sebagai faktor risiko memperburuk kondisi pasien PJK. Aspek kebiasaan sehari-hari yang menambahkan potensi bahaya kesehatan, termasuk pola makan yang tidak sehat, rendahnya tingkat aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok, dan kurang istirahat menjadi penyebab utama. Menganalisa dan memaparkan ciri khas gaya hidup pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSUD Dr. R. Koesma Tuban merupakan tujuan penelitian. Studi ini menggunakan desain <em>deskriptif </em>melalui pendekatan <em>cross-sectional</em>. Dengan populasi berjumlah 112 pasien PJK, dengan sampel sebanyak 74 pasien dipilih menggunakan metode <em>purposive sampling</em>. Data diperoleh melalui kuesioner terstruktur, kemudian dianalisis menggunakan metode <em>deskriptif</em>. Data dan temuan yang diperoleh melalui penelitian ini, kebanyakan responden berada antara umur 60 hingga 74 tahun (47,3%), berjenis kelamin laki-laki (54,1%), berpendidikan rendah (hampir setengahnya tidak sekolah), dan tidak bekerja (57,3%). Sebanyak 89,2% pasien memiliki gaya hidup yang tidak sehat, ditandai oleh aktivitas fisik yang kurang, pola makan tinggi lemak, serta kebiasaan istirahat yang kurang. Seluruh pasien mengonsumsi makanan yang disediakan keluarga, dan sebagian besar belum pernah menjalani tindakan operasi atau kateterisasi jantung. Data yang dihasilkan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa gaya hidup pasien PJK sangat dipengaruhi oleh faktor sosiodemografis seperti usia lanjut, rendahnya pendidikan, dan status pekerjaan. Rendahnya tingkat aktivitas fisik dan konsumsi makanan yang tidak seimbang termasuk masalah utama yang dapat memperburuk kondisi pasien. Hal ini menegaskan pentingnya peran tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi yang konsisten dan berkelanjutan kepada pasien dan keluarga, serta perlunya pengembangan program promotif dan preventif oleh fasilitas kesehatan untuk mendukung perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.</p> Rossy Sinta Nurbaya Anita Joeliantina Padoli Minarti Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-06 2025-10-06 4 10 265 272 10.70570/jikmc.v4i10.1960 Pengetahuan Tentang Hipertensi Pada Anggota Prolanis Di Puskesmas Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1951 <p>Hipertensi memengaruhi 34,1% populasi di Indonesia, menurut Riskesdas 2018 (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, 2023). Sebanyak 268.107 orang di Kabupaten Tuban menderita hipertensi, seperti yang dilaporkan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Tuban 2023. Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Tuban (2023), 13.801 orang di kabupaten tersebut menderita hipertensi, menjadikan Puskesmas Tuban sebagai yang paling terdampak di antara 33 puskesmas di kabupaten tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat tidak terlalu memahami tentang hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai tingkat kesadaran hipertensi di kalangan anggota Prolanis Puskesmas Tuban. Metodologi penelitian ini bersifat deskriptif cross-sectional. Di Puskesmas Tuban, 76 anggota Prolanis yang didiagnosis menderita hipertensi menjadi populasi penelitian. Sebanyak 64 individu termasuk dalam sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengetahuan tentang hipertensi di kalangan lansia menjadi variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data, kemudian menggunakan tabel, distribusi, frekuensi, dan persentase untuk menggambarkan hasil penelitian. Dari seluruh anggota Prolanis di Puskesmas Tuban, 41 orang (64%) menunjukkan pengetahuan yang memadai tentang hipertensi, menurut hasil penelitian. Kebiasaan hidup sehat anggota Prolanis dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman tentang hipertensi, yang disebabkan oleh tenaga kesehatan yang tidak memberikan informasi dan pendidikan yang cukup.</p> Siti Munawaroh Binti Yunariyah Roudlotul Jannah Titik Sumiatin Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 176 183 10.70570/jikmc.v4i10.1951 Pengaruh Health Education Perawatan Diri Terhadap Efikasi Diri Dan Pencegahan Ulkus Diabetikum Pada Penderita DM Tipe2 Di Desa Alassumur Lor https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1967 <p>Diabetes merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Proses pengobatan yang lama dan komplikasi pada pasien DM dapat meningkatkan masalah psikologis, penurunan fungsi fisik dan ketidakpatuhan pengobatan dan perawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh health education perawatan diri terhadap efikasi diri dan pencegahan ulkus diabetikum pada penderita diabetes melitus tipe2 di Desa Alassumur Lor.Jenis penelitian ini menggunakan one-group pra-post test design (pre eksperimen). Populasi semua pasien diabetes mellitus tipe2 sebanyak 34 responden, penentuan sampel menggunakan tekhnik total sampling. Instrumen yang digunakan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Dilakukan 4 kali pertemuan selama 1bulan dan 1minggu 1kali. Pertemuan pertama menjelaskan pola makan dan diet Diabetes melitus, pertemuan kedua olahraga/aktivitas, pertemuan ketiga kontrol gula darah dan pertemuan ke empat perawatan kesehatan dan post test. Selanjutnya dianalisis menggunakan uji Wilcoxon.Hasil penelitian ini menunjukan efikasi diri pasien diabetes mellitus sebelum dilakukan health education perawatan diri yaitu kategori kurang sebanyak 19 responden (55,9%), efikasi diri pasien diabetes mellitus setelah dilakukan health education perawatan diri yaitu kategori baik sebanyak 15 responden (44,1%), dan pencegahan ulkus diabetikum sebelum dilakukan health education pencegahan resiko ulkus rendah 24 responden (70,6%), pencegahan ulkus diabetikum sesudah dilakukan health education pencegahan resiko ulkus sangat tinggi 22 responden (64,8%). hasil uji analisis mengunakan uji wilcoxon didapatkan ada pengaruh health education perawatan diri terhadap efikasi diri p value = 0,000 &lt; α 0,05. dan pencegahan ulkus diabetikum pada penderita dm tipe2 dengan nilai p value = 0,000 &lt; α 0,05.Untuk meningkatkan efikasi diri dan pencegahan ulkus diabetikum&nbsp; pasien diabetes mellitus, tenaga kesehatan khususnya perawat dapat menerapkan diabetes self management education pada proses asuhan keperawatan, sehingga pasien dapat meningkatkan kemampuan dalam perawatan pasien diabetes mellitus.</p> Fatimatuz Zahro Nur Hamim Nafolion Nur Rahmat Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-07 2025-10-07 4 10 329 345 10.70570/jikmc.v4i10.1967 Pengetahuan Ibu Tentang Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1941 <p>&nbsp;Seorang bayi dianggap memiliki berat lahir rendah (BBLR) jika berat lahirnya kurang dari 2.500 gram. Di Puskesmas Semanding pada tahun 2023 jumlah kasus BBLR yaitu 5,9% dan masih menjadi masalah serius dikarenakan kasusnya selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Adapun tujuan studi &nbsp;ini ialah guna mengevaluasi tingkat pengetahuan ibu mengenai bayi dengan BBLR. Tujuan pendekatan deskriptif dalam studi ini adalah untuk menggambarkan secara mendalam pemahaman ibu-ibu terhadap LBW. Populasi yang diteliti terdiri dari lima puluh wanita hamil pada trimester pertama. Teknik pengambilan sampel yang diterapkan menggunakan total sampling yang banyaknya 50 orang. Instrumen penelitian memakai kuisioner. Data di analisa dengan analisis deskriptif table, presentasi, distribusi frekuensi. Sebagian besar ibu hamil, yaitu sekitar 84%, ada pada kisaran umur 20 sampai 35 tahun. Hampir setengah dari responden, yaitu 48%, memiliki latar belakang pendidikan SMA. Selain itu, mayoritas ibu hamil, sebanyak 62% bekerja. Dari perolehan studi diperoleh, bahwasannya 60% ibu hamil mempunyai wawasan yang baik mengenai bayi dengan BBLR. Berdasarkan karakteristik, mayoritas ibu dengan pengetahuan baik berada dalam kelompok usia 20 hingga 35 tahun. Selain itu, sebagian besar ibu dengan pengetahuan baik dari pendidikan SMA dan merupakan ibu yang bekerja. Ibu hamil yang domisilinya di wilayah pelayanan Puskesmas Semanding menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik terkait BBLR dikarenakan hampir setengah ibu hamil berpendidikan SMA, dimana ibu dengan pendidikan SMA lebih mampu memahami materi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan, mengikuti penyuluhan, serta lebih mudah mengakses informasi melalui berbagai media.</p> Zahwa Aida Nirmaya Sri Utami Minarti Titik Sumiatin Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-01 2025-10-01 4 10 73 84 10.70570/jikmc.v4i10.1941 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Dan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1958 <p>Masalah gizi yang penting adalah stunting. Tingkat prevalensi stunting di Indonesia diperkirakan mencapai 14% pada tahun 2024, menurut rencana pemerintah. Sementara itu, tingkat stunting di Provinsi Jawa Timur sebesar 17,7%, sedangkan di Kabupaten Tuban mencapai 20,7%. Meskipun target nasional stunting adalah 14% dan insiden aktual di Kabupaten Tuban pada tahun 2024 sebesar 21,5%, angka terakhir ini masih lebih rendah daripada target nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kondisi gizi balita di wilayah pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat Semanding serta tingkat kesadaran ibu-ibu tentang stunting. Metodologi penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross-sectional. Sebanyak 111 ibu dengan balita menjadi kelompok penelitian. Ada 87 peserta dalam studi ini. Peneliti menggunakan strategi sampling yang disebut sampling purposif. Faktor-faktor penelitian meliputi kesadaran ibu tentang stunting dan kebiasaan makan balita. Pertanyaan diajukan untuk mengumpulkan informasi. Kami menggunakan tabel frekuensi untuk analisis deskriptif data. Survei menemukan bahwa 93,1% ibu memiliki pemahaman yang baik. Dari semua balita, mayoritas (71,3%) memiliki berat badan normal, dan sebagian besar ibu (64,4%) dari balita tersebut juga memiliki pengetahuan yang memadai. Tenaga kesehatan dapat berperan dalam menurunkan angka stunting dengan memberikan nasihat kepada orang tua setiap bulan di pusat kesehatan mengenai pentingnya memantau berat dan tinggi badan balita mereka seiring pertumbuhannya. Untuk memantau asupan gizi mereka, ibu balita sebaiknya sering membawa anak mereka ke dokter. Untuk mencegah stunting, diperlukan peningkatan pengetahuan disertai bimbingan perilaku dan pemantauan yang rutin.</p> Firnanda Gita Putri Oktavia Riningsih Wahyu Tri Ningsih Wahyuningsih Triana Nugraheni Binti Yunariyah Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-04 2025-10-04 4 10 241 251 10.70570/jikmc.v4i10.1958 Hubungan Efikasi Diri Dengan Perilaku Pencegahan Komplikasi Hipertensipada Lansia Di Desa Maron Kidul Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1949 <p>Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah seseorang melebihi batas normal ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmhg pada dua kali istirahat yang cukup. Hipertensi juga diketahui banyak menimbulkan komplikasi diantaranya adalah stroke, penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf, penyakit ginjal, dan retinopati. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Hubungan Efikasi Diri Dengan Perilaku Pencegahan Komplikasi Hipertensi Pada Lansia Di Desa Maron Kidul Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Metode penelitian ini menggunakan design analitik korelasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Dengan jumlah populasi semua lansia hipertensi Umur 45-59 tahun Di Desa Maron Kidul yang datang ke Puskesmas Maron Sebanyak 60 orang dan sampel sebagian Lansia penderita Hipertensi Di Desa Maron Kidul Umur 45-59 tahun sebanyak 52 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi diambil dengan cara purposive sampling. Tehnik analisa data menggunakan <em>spearman rank </em>Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner General Self efficacy Scale (GSES), dan perilaku pencegahan komplikasi hipertensi. Dari hasil penelitian ini didapatkan efikasi diri tinggi sebanyak 28 responden (53.8%), dan perilaku pencegahan komplikasi baik sebanyak 24 responden (46.2%). Hasil analisa dengan <em>spearman rank</em> didapatkan ada hubungan efikasi diri dengan perilaku pencegahan komplikasi hipertensi pada lansia dengan nilai&nbsp; <em>pvalue = </em>0.000 ≤ α 0.05. Efikasi diri tinggi pada seseorang yang memiliki hipertensi memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik dalam proses perubahan perilaku untuk mencegah terjadinya komplikasi.</p> Jamila Rizka Yunita Erna Handayani Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 154 166 10.70570/jikmc.v4i10.1949 Tingkat Pengetahuan Kesehatan Mental Pada Remaja Di MAN 1 Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1965 <p>Kesehatan mental remaja merupakan isu krusial dalam dunia pendidikan dan sosial karena masa remaja adalah fase kritis dalam perkembangan psikologis individu. Tingginya prevalensi gangguan mental seperti stres, kecemasan, hingga depresi pada remaja di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tuban, menunjukkan urgensi penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan mental pada remaja di MAN 1 Tuban. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Variabel penelitiannya yaitu Tingkat pengetahuan Kesehatan mental, Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja kelas XI sebanyak 120 siswa, dengan sampel berjumlah 92 responden yang dipilih melalui teknik <em>simple random sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner tertutup berbasis skala <em>Guttman</em>, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan presentase. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 70,7 % remaja berusia 18 tahun, sebagian besar 62 % berjenis kelamin Perempuan dan hampir seluruhnya 78,3 % kondisi keluarga remaja memiliki keluarga yang utuh. Sebagian besar 68,5 % remaja memiliki pengetahuan kesehatan mental kategori cukup, dan hampir seluruhnya&nbsp;76,9 % remaja dengan tingkat pengetahuan kesehatan mental cukup berusia 18 tahun, sebagian besar 71,4 % remaja dengan tingkat pengetahuan kesehatan mental yang cukup berjenis kelamin laki-laki, dan sebagian besar 70,8 % remaja dengan tingkat pengetahuan kesehatan mental yang cukup memiliki keluarga yang utuh. Pengetahuan memainkan peran penting dalam mempengaruhi perilaku individu terkait kesehatan mental. Artinya, semakin baik pengetahuan remaja, semakin rendah pula tingkat krisis kesehatan mental pada remaja karena dengan pengetahuan yang baik, remaja mampu mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan sehingga terwujud perilaku yang sehat.</p> Ahmad Abdul Aziz Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-06 2025-10-06 4 10 311 319 10.70570/jikmc.v4i10.1965 Care For Bronchopneumonia In An. RFM With Chest Physiotherapy In The Gardenia Room Of Muhammad Sani General Hospital https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1939 <p>Bronchopneumonia is one of the lower respiratory tract infections that often affects children and can cause serious complications if not treated properly. The accumulation of secretions in the respiratory tract can cause ineffective airway clearance, shortness of breath, and decreased lung ventilation function. This case study aims to describe the nursing care provided to 7-year-old RFM with bronchopneumonia who underwent chest physiotherapy in the Gardenia Room at Muhammad Sani Regional General Hospital. The method used was a nursing process approach that included assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation of nursing care. Three main nursing diagnoses were identified: ineffective airway clearance, hyperthermia, and nutritional deficiency. Interventions included chest physiotherapy, oxygen therapy, antipyretic administration, temperature monitoring, and nutrition and feeding position education. The three-day evaluation showed clinical improvement, including decreased respiratory rate, reduced additional breath sounds, improved body temperature, and increased appetite. This study emphasizes the importance of the role of nurses in applying chest physiotherapy as an effective non-pharmacological intervention to improve airway clearance in children with bronchopneumonia.</p> Dewita Sinaga Ratna Dewi Silalahi Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-01 2025-10-01 4 10 54 63 10.70570/jikmc.v4i10.1939 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pencegahan Dan Penanganan Awal Diare Dirumah Pada Balita Di Desa Kembangbilo Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1956 <p>Diare merupakan masalah utama Kesehatan Masyarakat sebab kerap muncul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB) dengan angka mortalitas yang cukup tinggi. Kondisi ini terutama berisiko pada balita, mengingat sistem imun mereka yang belum matang sepenuhnya sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri penyebab diare. Jumlah kasus penyakit diare di Puskesmas Tuban pada tahun 2024 sebanyak 993 balita dan masih menjadi masalah karena setiap tahunnya semakin meningkat. Studi ini mempunyai tujuan mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai pencegahan serta penanganan awal diare pada balita. Desain penelitian ini menerapkan deskriptif dengan tujuan guna mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu mengenai pencegahan serta penanganan awal diare di rumah. Populasi pada studi ini ialah semua ibu yang mempunyai balita di Desa Kembangbilo dengan total 240 orang. Sampel diambil sebanyak 150 orang memakai teknik purposive sampling. Instrumen yang dipakai berupa kuesioner. Data analisis menerapkan deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta presentase. Hasil penelitian mengindikasikan bahwasannya hampir setengah (49,3%) ibu yang mempunyai balita berusia 26–35 tahun, dan sebagian besar (52,7%) ibu yang memiliki balita berpendidikan SMA. Hampir seluruh 77,3% ibu yang mempunyai balita mempunyai pengetahuan baik mengenai pencegahan diare serta sebagian besar 71,3% ibu yang mempunyai balita mempunyai pengetahuan yang baik mengenai penanganan awal diare. Ibu dengan usia dewasa awal dan pendidikan menengah lebih mudah memahami informasi dari petugas kesehatan, mengikuti penyuluhan, dan mengakses informasi dari media. Pengetahuan yang baik ini diharapkan mampu mendorong praktik nyata dalam mencegah dan menangani diare secara mandiri di lingkungan rumah, serta dasar dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat ketika anak mengalami gejala diare.</p> Widyawati Maratus Soleha Wahyuningsih Triana Nugraheni Wahyu Tri Ningsih Titik Sumiatin Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-04 2025-10-04 4 10 222 231 10.70570/jikmc.v4i10.1956 Hubungan Self Efficacy Dengan Kepatuhan Pembatasan Intake Cairan Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumah Sakit Rizani Paiton Kabupaten Probolinggo https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1973 <p>Gagal ginjal kronik adalah masalah kesehatan global yang membutuhkan hemodialisis sebagai terapi utama. Salah satu tantangan utama pasien hemodialisis adalah pembatasan intake cairan. Tingkat kepatuhan terhadap pembatasan intake cairan ini dipengaruhi oleh keyakinan diri atau self efficacy. Tujuan penelitian Untuk mengetahui Hubungan Self Efficacy dengan Kepatuhan Pembatasan Intake Cairan Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi. Adapun desain penelitian adalah cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 67 responden dan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin yaitu pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis sejumlah 57 orang. Teknik pengambilan sample menggunakan accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner The Chronic Kidney Disease Self Efficacy dan The End Stage Renal Disesase&nbsp; Adherence Questionnare (ESRD-AQ) dan menggunakan skala likert. Analisa data menggunakan uji statistik Spearman RankHasil Penelitian Menunjukkan bahwa Self Efficacy sebagian besar Kategori Rendah sejumlah&nbsp; 32 responden (56,1%) dan&nbsp; Kepatuhan Pembatasan Intake Cairan sebagian besar kategori Tidak Patuh sejumlah 29 responden (50,9%), hasil uji statistik p value 0.002 &lt; α 0.05 ada hubungan Self Efficacy dengan Kepatuhan Pembatasan Intake Cairan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis.</p> Kamiliatul Umma Nur Hamim Ainul Yaqin Salam Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-13 2025-10-13 4 10 386 397 10.70570/jikmc.v4i10.1973 Hubungan Usia Menarche Dengan Usia Menopause Di TPMB Rini, Amd. Keb https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1947 <p><em>Menarche</em> merupakan suatu tanda yang penting bagi wanita yang menunjukkan adanya produksi hormon yang normal dibuat oleh <em>hypothalamus</em> dan kemudian diteruskan pada <em>ovarium</em> dan <em>uterus</em>. <em>Menopause</em> didahului oleh suatu periode kegagalan <em>ovarium</em> progresif yang ditandai oleh peningkatan daur ireguler dan kemerosotan kadar <em>estrogen</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara usia <em>menarche</em> dengan kejadian <em>menopause</em> pada wanita di wilayah kerja TPMB Rini Dringu. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan studi <em>cross-sectional, </em>dimana data variabel bebas dan variabel terikat dikumpulkan secara bersamaan, kemudian menggunakan metode <em>Pearson Chi-Square </em>untuk melihat hubungan antara usia <em>menarche </em>dengan usia <em>menopause</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari data 45 responden, didapatkan hasil 30 (66,7%) responden mengalami <em>menarche </em>&gt; 13 tahun dan 15 (33,3%) responden mengalami <em>menarche </em>&lt; 13 tahun. Artinya bahwa usia <em>menarche </em>&gt; 13 tahun lebih banyak dibandingkan dengan usia <em>menarche </em>&lt; 13 tahun. Sementara itu, dari 45 responden, sebanyak 31 (69,9%) responden mengalami <em>menopause </em>lebih cepat dan 14 (30,1%) mengalami <em>menopause </em>lambat. Uji analisis <em>Pearson Chi-Square </em>menghasilkan <em>p-value </em>sebesar 0,001 (&lt; 0,05) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia <em>menarche </em>dengan usia <em>menopause</em>.</p> Lailatul Fitriyah Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 128 134 10.70570/jikmc.v4i10.1947 Aktivitas Fisik Dan Kejadian Hipertensi Pada Nelayan Di Desa Palang Kecamatan Palang https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1963 <p>&nbsp;&nbsp; Salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia adalah hipertensi, terutama di kalangan pekerja keras seperti nelayan. Melakukan aktivitas fisik yang berat secara berulang tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan stres fisiologis, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Nelayan merupakan populasi berisiko tinggi terkena hipertensi karena pekerjaan mereka mengharuskan aktivitas fisik intensif dalam jangka waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi prevalensi hipertensi dan aktivitas fisik di kalangan nelayan di Desa Palang, Kabupaten Palang. Analisis potong lintang dan desain deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan purposive sampling, 80 nelayan dipilih dari 100 nelayan di Desa Palang yang merupakan populasi. Aktivitas fisik dan prevalensi hipertensi merupakan variabel penelitian. Pembacaan tekanan darah dan kuesioner aktivitas fisik Baecke digunakan untuk mengumpulkan data, yang kemudian dilakukan analisis univariat. Semua nelayan (100%) berpartisipasi dalam latihan fisik yang berat, menurut data tersebut. Dari nelayan tersebut, 45% tidak menderita hipertensi dan 55% menderita hipertensi. Berdasarkan hal tersebut, mayoritas nelayan sebagian besar dengan aktivitas fisik berat cenderung mengalami peningkatan tekanan darah, aktivitas fisik berat yang dilakukan secara berulang, monoton, dan tanpa pemulihan yang memadai menjadi faktor risiko utama terjadinya hipertensi pada nelayan. Faktor pendukung lain seperti berat badan, kurang istirahat, kebiasaan merokok, dan konsumsi kopi berlebihan turut memperburuk kondisi. Diperlukan edukasi kesehatan, pengaturan beban kerja, serta pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk menurunkan risiko hipertensi pada nelayan.</p> Muflihatul Maisah Teresia Retna Puspitadewi Yasin Wahyurianto Wahyu Tri Ningsih Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-06 2025-10-06 4 10 292 300 10.70570/jikmc.v4i10.1963 Pengaruh Finger Painting Terhadap Perkembangan Kognitif Pada Anak Prasekolah Usia 3-4 Tahun Di PAUD TP Al Ikhlas Desa Plaosan Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1937 <p>Perkembangan kognitif merupakan salah satu teori yang dapat mengungkapkan bagaimana anak mampu beradaptasi dan menginterpretasikan diri pada perkembangan kognitif kemampuan berfikir anak usia 3-4 tahun ialah mengelompokkan benda sesuai warna, membedakan besar kecil bola, membedakan warna. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh <em>finger painting</em> terhadap perkembangan kognitif pada anak prasekolah usia 3-4 tahun.Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian <em>pre experimental design dengan one group pre post test design</em>. Jumlah Populasi sebanyak 30 anak dengan tekhnik pengambilan sample total sampling. Data yang di peroleh yaitu&nbsp; dengan uji Wilcoxon signed rank test.Hasil penelitian ini didapatkan perkembangan kognitif pada saat pre-post. Menunjukkan hasil perkembangan kognitif pada pretest mayoritas kategori mulai berkembang sebanyak 22 anak (73,3%).pada data post test mayoritas kategori mulai berkembang sesuai harapan 23 anak (76,7%). Hasil uji Wilcoxon didapatkan ada pengaruh <em>finger painting</em> terhadap perkembangan kognitif pada anak prasekolah usia 3-4 tahun dengan P value = 0,000.untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan <em>finger painting</em> dengan cara mengaplikasikan&nbsp;&nbsp;&nbsp; setiap pembahasan dan kegiatan yang telah diberikan oleh peneliti yakni <em>finger painting</em> atau melukis menggunakan jari untuk meningkatkan perkembangan kognitif pada anak.</p> Siti Sulaiha Dodik hartono Alwin widhiyanto Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-01 2025-10-01 4 10 26 35 10.70570/jikmc.v4i10.1937 Pengetahuan Dan Stigma Masyarakat Tentang HIV Di Puskesmas Sumurgung https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1954 <p>Stigma negatif terhadap Orang dengan <em>HIV</em> (ODHIV) masih menjadi tantangan utama dalam upaya penanggulangan <em>HIV</em> di Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan seperti Puskesmas Sumurgung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai <em>HIV</em> berkontribusi besar terhadap diskriminasi dan rendahnya kesadaran untuk melakukan tes atau pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan dan stigma masyarakat tentang <em>HIV</em>. Penelitian ini memakai rancangan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Jumlah sampel penelitian adalah 200 responden yang berusia antara 18 sampai 45 tahun. Sampel diambil secara acak. Data yang diperoleh dalam studi ini disusun dengan cara mengedarkan kuesioner dan selanjutnya dianalisis melalui distribusi frekuensi serta pendekatan persentase. Dalam hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang <em>HIV</em> (74,5%) dan menunjukkan stigma positif terhadap ODHIV( 80,5%). Namun demikian, masih terdapat sebagian masyarakat (3,5%) yang memiliki pengetahuan rendah dan (19,5%) yang masih menunjukkan stigma negatif. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat dapat menurunkan stigma terhadap ODHIV. Mayoritas masyarakat menunjukkan pemahaman dan sikap yang baik, masih dibutuhkan upaya edukatif dan preventif yang lebih intensif, terutama kepada kelompok usia muda dan mereka yang berpendidikan rendah. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi pendekatan intervensi yang lebih efektif dalam membentuk stigma positif secara berkelanjutan.</p> Virnavanka Greslanda Putri Titik Sumiatin Su’udi Wahyu Tri Ningsih Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-04 2025-10-04 4 10 205 211 10.70570/jikmc.v4i10.1954 Studi Deskripsi Penanganan Dismenore Pada Remaja Putri Di MTs Negeri 3 Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1970 <p>Terdapat insiden yang signifikan dari dismenore (64,5%) di Indonesia, yang didefinisikan sebagai ketidaknyamanan pada perut bagian bawah yang dimulai sebelum atau selama menstruasi. Pendekatan farmakologis dan non-farmakologis tersedia untuk pengobatan dismenore. Peneliti di MTs Negeri 3 Tuban bertujuan untuk mendokumentasikan pendekatan farmakologis dan non-farmakologis dalam pengobatan dismenore pada remaja perempuan. Populasi studi terdiri dari 144 murid perempuan dari MTs Negeri 3 Tuban, dan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Dengan menggunakan kuesioner serta pendekatan Simple Random Sampling, sampel terdiri dari 107 murid. Temuan dari studi diperoleh hampir setengahnya siswi di MTs Negeri 3 Tuban kadang-kadang mengatasi dismenore secara farmakologi dengan sebagian besar remaja putri menggunakan obat feminax dan hampir setengahnya siswi kadang-kadang melakukan penanganan dismenore secara non-farmakologi dengan metode pemijatan. Siswi cenderung memilih penanganan praktis seperti obat bebas dan pemijatan. Minimnya penanganan non-farmakologi menunjukkan kurangnya pengetahuan dan kesadaran mengenai manfaat dan macam-macam terapi non- farmakologi dalam mengatasi dismenore. Hal ini mengindikasikan perlunya edukasi yang lebih intensif dan terstruktur mengenai macam-macam penanganan dismenore secara alami dan non-invasif.</p> Ananda Dwi Octavia Binti Yunariyah Roudlotul Jannah Su’udi Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-08 2025-10-08 4 10 369 378 10.70570/jikmc.v4i10.1970 Asuhan Keperawatan Pada Ny.F Dengan Post Sectio Caesarea Indikasi Pre-Eklamsia Di Ruang Anggrek RSUD Muhammad Sani https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1944 <p>Sectio caesarea (SC) merupakan metode persalinan yang sering digunakan pada kehamilan risiko tinggi, termasuk pada kasus pre-eklamsia yang hingga kini masih menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di Indonesia. Pasien post SC dengan pre-eklamsia membutuhkan pemantauan ketat dan asuhan keperawatan yang komprehensif karena berisiko mengalami berbagai komplikasi pascaoperasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien post sectio caesarea dengan indikasi pre-eklamsia. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang mencakup tahapan pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil studi menunjukkan tiga diagnosis keperawatan utama, yaitu nyeri akut, gangguan mobilitas fisik, dan menyusui tidak efektif. Intervensi keperawatan yang diberikan meliputi manajemen nyeri melalui pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis, mobilisasi dini untuk mempercepat pemulihan fisik, serta edukasi dan dukungan menyusui guna meningkatkan keberhasilan laktasi. Evaluasi selama tiga hari menunjukkan adanya perbaikan klinis yang signifikan pada ketiga masalah keperawatan. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya asuhan keperawatan yang holistik, terintegrasi, dan berkelanjutan dalam mendukung proses penyembuhan pasien post SC dengan pre-eklamsia.</p> Gustina Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-03 2025-10-03 4 10 107 114 10.70570/jikmc.v4i10.1944 Gaya Hidup Sehat Penderita Hipertensi Di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1961 <p>Kondisi yang dikenal sebagai hipertensi adalah saat tekanan darah seseorang meningkat hingga mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi.”Penyakit ini berbahaya karena sering tanpa gejala sehingga dikenal sebagai “The Silent Killer”. Di Kabupaten Tuban, prevalensi hipertensi meningkat 14% pada tahun 2022–2023.” Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyajikan gambaran komprehensif mengenai penerapan gaya hidup sehat oleh penderita hipertensi yang berobat di Puskesmas Semanding, Kabupaten Tuban. Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini ialah deskriptif. Penelitian ini melibatkan 44 orang anggota Prolanis yang menderita hipertensi. Seluruh populasi tersebut dijadikan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berfokus pada variabel utama, yaitu gaya hidup sehat penderita hipertensi. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Temuan studi ini memperlihatkan bahwa responden didominasi oleh perempuan yang berusia 51 hingga 60 tahun, dengan latar belakang pendidikan SMA. Mayoritas dari mereka dilaporkan memiliki gaya hidup sehat dengan kategori "cukup". Faktor usia, jenis kelamin, dan pendidikan memengaruhi penerapan gaya hidup. Upaya peningkatan dapat dilakukan melalui diet hipertensi dan pemeriksaan tekanan darah rutin.</p> Siti Nurkusaeni Wahyuningsih Triana Nugraheni Wahyu Tri Ningsih Sri Utami Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia 2025-10-06 2025-10-06 4 10 273 282 10.70570/jikmc.v4i10.1961