Analisis Komunikasi Apoteker dalam Pelayanan Optimal Studi Kasus di Apotek Shan Farma Merauke: Review jurnal
DOI:
https://doi.org/10.70570/jimkmc.v3i1.1576Keywords:
Apoteker, Budaya Papua Selatan, Pelayanan Kesehatan, Identitas Profesional, MotivasiAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi pentingnya keterampilan komunikasi apoteker dalam membangun kepercayaan dan loyalitas pasien di Papua Selatan, dengan fokus pada Apotek Shan Farma di Merauke. Temuan awal menunjukkan bahwa faktor budaya, seperti tingkat kepercayaan dan budaya kesehatan di Papua, memengaruhi efektivitas komunikasi apoteker sehingga tidak optimal dalam pelayanan. Pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi digunakan, melibatkan wawancara mendalam dengan apoteker di Apotek Shan Farma Merauke dan observasi partisipatif. Analisis tematik digunakan untuk menggali pola, tema, dan makna dari data kualitatif, dengan mengacu pada temuan dari studi literatur dalam jurnal "Pengaruh Keterampilan Komunikasi Apoteker di Banyumas Terhadap Tingkat Kepercayaan dan Loyalitas Masyarakat Batur". Tujuan pembahasan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya keterampilan komunikasi apoteker dalam konteks budaya yang berbeda dan membuat pelayanan yang optimal, dengan fokus pada Papua Selatan. Hasilnya diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Luaran penelitian ini diharapkan akan dipublikasikan dalam Jurnal Farmasi Universitas Brawijaya yang terakreditasi Sinta 3.







