Studi Kitab Tafsir Fathul Qadir Muhammad Bin Ali Asyaukani

Authors

  • Husni Idrus IAIN Sultan Amai Gorontalo
  • Zulfiah IAIN Sultan Amai Gorontalo

Keywords:

Tafsir, Fathul Qadir, Riwayah, Dirayah, Al Fatihah

Abstract

Kajian tafsir sering diidentikan dengan mufassir dan prodak tafsirnya. Kedunya tidak dipisahkan satu dan lain justru keduanya saling memiliki relasi dan taukid menegaskan hubungan makna dan penafsir. Asyaukani di antara mufasir terkemuka yang memiliki prodak tafsir berupa karya monumentanya Fathul Qadir. Tulisan ini bertujuan untuk mendesikripsikan metode tafsir Asyaukani dalam kitab Fathul Qadir. Tulisan ini menemukan bahwa tafsir Asyaukani menggunakan metode komparatif antara riwayah dan dirayah. Metode riwayah adalah metode tafsir Al Qur’an dengan Al Qur’an, Al-Qur’an dan Hadis serta qaul para sahabat. Sementara metode dirayah menggunakan kaidah penafsiran lainnya yang memperkuat penafsiran (bir ra’y). Dengan dua metode ini Asyaukani menggunakan 4 teknik interpretasi:  tekstual, korelatif, linguistik, kultur dan logis. Keempat teknik ini kemudian didemosntrasikan pada penafsiran surat Al Fatihah.

Downloads

Published

2024-08-30

How to Cite

Husni Idrus, & Zulfiah. (2024). Studi Kitab Tafsir Fathul Qadir Muhammad Bin Ali Asyaukani. Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia, 2(14), 122–128. Retrieved from https://journal.mandiracendikia.com/index.php/mdi/article/view/1428

Issue

Section

JIP-MC