Pengaruh Kombinasi Terapi Nebulizer Dan Guided Imagery Terhadap Penurunan Frekuensi Pernafasan Pada Pasien Asma Di Ruang IGD RS Panti Nirmala Malang
DOI:
https://doi.org/10.70570/jkmc.v2i1.436Keywords:
Nebulizer, Guided imagery, asma, frekuensi nafasAbstract
Terapi yang tepat agar dapat membantu dan mengurangi penderita asma di Indonesia, yaitu dengan terapi komplementer atau nonfarmakologis. Terapi Guided Imagery bisa menurunkan tingkat stres yang dialami dan memberikan dampak penurunan frekuensi pernafasan pada pasien asma.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi terapi nebulizer dan guided imagery terhadap penurunan frekuensi pernafasan pada pasien asma di ruang IGD RS Panti Nirmala Malang. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasy Experimental pada satu kelompok intervensi. Populasi penelitian adalah pasien dengan asma yang sedang mengalami serangan status asmatikus. Besar populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 responden. Sampel penelitian 40 perawat dipilih dengan total sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kombinasi terapi nebulizer dan Guided Imagery, sedangkan variabel dependen adalah penurunan frekuensi pernafasan pada pasien asma. Lokasi penelitian di Ruang IGD Rumah Sakit Panti Nirmala Malang. Waktu penelitian mulai 1 Februari sampai 30 Juni 2023. Analisis data menggunakan Uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value = 0,024, 0,024 < 0,05 artinya H1 diterima dan H0 ditolak, artinya ada pengaruh kombinasi terapi nebulizer dan guided imagery terhadap penurunan frekuensi pernafasan pada pasien asma di Ruang IGD RS Panti Nirmala Malang. Pemberian kombinasi terapi nebulizer dan terapi komplementer guided imagery menjadi salah satu alternatif terapi tambahan yang bisa diberikan kepada penderita asma agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Kesimpulannya ada pengaruh kombinasi terapi nebulizer dan guided imagery terhadap penurunan frekuensi pernafasan pada pasien asma di Ruang IGD RS Panti Nirmala Malang. Nebulizer memiliki manfaat untuk mengurangi sesak, mengencerkan dahak sehingga penyempitan bronchial berkurang dan menghilang. Saran untuk rumah sakit memodifikasi SOP rumah sakit tentang tata laksana pasien asma nebulizer dikombinasi dengan terapi guided imagery untuk mempercepat penurunan frekuensi pernafasan