Hubungan Self Care Management Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi
DOI:
https://doi.org/10.70570/jkmc.v2i2.714Keywords:
Hipertensi, Self Care ManagementAbstract
Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 190 mm Hg dan penurunan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mm Hg merupakan hipertensi. Hipertensi primer, juga dikenal sebagai hipertensi esensial, menyumbang 90% dari seluruh kejadian hipertensi dan tidak diketahui penyebabnya; hipertensi sekunder, yang mencakup 10% dari seluruh kasus, dipicu oleh kondisi mendasar seperti penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit kardiovaskular, dan penyakit ginjal. Selain perhatian medis, penderita hipertensi memerlukan perawatan tatap muka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Rejosari Pekanbaru sehingga dapat memitigasi hubungan antara manajemen perawatan diri dengan kepatuhan pengobatan. Ada berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian; Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang dipadukan dengan desain penelitian deskriptif korelatif untuk mengungkap korelasi cross-sectional antar variabel. Responden menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data mengenai faktor independen dan dependen. Istilah "accidental sampling" mengacu pada metode pengambilan sampel di mana responden dipilih berdasarkan kesempatan mereka bertemu dengan peneliti, dengan asumsi bahwa mereka mewakili populasi sasaran. Sejumlah 3 partisipan (7,5%) memiliki Manajemen Perawatan Diri Baik, 21 orang (52,5%) memiliki Manajemen Perawatan Diri Cukup, dan 16 orang (40%) memiliki Manajemen Perawatan Diri Buruk. Kepatuhan rendah (10%) berjumlah 24 orang, penggunaan obat sedang (30%) sejumlah 12 orang, dan penggunaan obat rendah (8%) sejumlah 4 orang.