Hubungan Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Status Kesehatan dengan Kemampuan Fungsi Kognitif Lansia Di UPTD Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten
Keywords:
Kemampuan kognitif , Status Kesehatan, LansiaAbstract
Proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaikai diri merupakan suatu proses yang terjadi secera perlahan pada setiap manusia ketika sudah memasuki usia lanjut. Keadaan ini menyebabkan lanjut usia sulit untuk menghindari berbagai kerusakan sel-sel tubuhnya serta berkurangnya kemampuan untuk bertahan terhadap berbagai serangan mikro organisme pathogen yang menyebabkan terjadinya infeksi. Proses menua tidak saja berdampak pada faktor fisik melainkan menimbulkan berbagai masalah kesehatan lain seperti kondisi psikologis, social maupun kemampuan kognitifnya. Semakin lanjut usia seseorang akan semakin mengalami penurunan kemampuan kognitif yang berdampak pada kemunduran terhadap daya fikir dan penalarannya. Kondisi ini bisa bertambah buruk ketika lingkungan sekitar tidak dapat mengupayakan berbagai cara untuk memperlambat proses tersebut. Terkait hal tersebut penulis ingin mengetahui lebih jauh adakah hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan dan status kesehatan terhadap kemampuan kognitif lansia melalui penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional di UPTD Dinas Perlindungan Sosial provinsi Banten. Dari jumlah responden sebanyak 55 lansia, setelah dilakukan uji chi-square di dapatkan nilai p value sebesar 0,024 yang berarti ada hubungan antara jenis kelamin dengan fungsi kognitif. Hubungan antara pendidikan dengan fungsi kognitif didapatkan nilai p value 0,011 yang berarti juga ada hubungan antara pendidikan dengan fungsi kognitif lansia, sementara antara umur dengan fungsi kognitif didapatkan nilai p value sebesar 0.582 yang berarti tidak ada hubungan antara umur dengan fungsi kognitif, sedangkan hubungan status kesehatan dengan fungsi kognotif didapatkan nilai p value 0,98 artinya tidak memiliki hubungan yang bermakna antara status kesehatan dengan fungsi kognitif. Saran untuk peneliti selanjutnya, dapat meneliti lebih jauh keterkaitan status kesehatan terhadap fungsi kognitif agar dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.