Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progressif Terhadap Insomnia Pada Lansia Di Posyandu Lansia Kelurahan Mangundikaran RW 05 Kabupaten Nganjuk
Keywords:
Terapi Relaksasi Otot Progresif;, Insomnia;, Lansia;Abstract
Secara fisilogis dengan bertambahnya usia maka seseorang akan mengalami aging proses salah satunya perubahan fisik, yang akan berpengaruh juga pada penurunan jumlah hormon melatonin. Dimana hormon melatonin salah satu hormon dalam tubuh yang terdapat secara alami dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Hormon melatonin disekresi oleh kelenjar pineal, yang terletak pada pusat otak, ketika malam hari hormon ini diproduksi untuk mengatur siklus tidur seseorang mulai dari munculnya rasa kantuk, tidur, hingga terbangun dari tidur. Relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik untuk mengurangi insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap insomnia Pada lansia di Posyandu Lansia RW 05 Kelurahan Mangundikaran Kabupaten Nganjuk. Desain Pra Eksperimental One Group Pretest-Posttest Design. Populasinya ada 35 lansia dengan teknik Purposive Sampling didapatkan sampel 15 responden. Untuk Terapi Relaksasi Otot Progresif menggunakan SOP, untuk insomnia pada lansia mengunakan kuesioner. Analisa data menggunakann Wilcoxon Sign Rank test. Hasil uji Wilcoxon Sign Rank test p (value) = 0.001 artinya ada Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progressif Terhadap Insomnia Pada Lansia.