Penerapan Terapi Nesting Pada Saturasi Oksigen Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri

Authors

  • Anisya Nur Innama Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
  • Maryatun Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

Keywords:

BBLR, Nesting, Saturasi Oksigen

Abstract

Setiap  tahunnya  di dunia  15,5%  dari  semua  kelahiran  atau  20 juta  anak yang  lahir  adalah  BBLR.  96,5%  dari  kelahiran  ini  terjadi  di  negara-negara  terbelakang Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 Angka Kematian Bayi (AKB) menurut sebesar 73,1% diantaranya pada  masa  neonatal  (20.154  kematian).  Penyebab kematian terbesar pada tahun 2021 adalah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8% dan penyebab kematian  lain  di  antaranya  adalah  kelainan  kongenital  dan  infeksi.. Tujuan : Mendeskripsikan hasil pengukuran saturasi oksigen pada bayi dengan berat badan lahir rendah dengan menggunakan terapi nesting. Metode : Metode studi ini menggunakan metode studi kasus dengan desain deskriptif dan menggunakan lembar observasi yang berisikan tentang pengukuran saturasi oksigen selama penerapan 3 hari dengan waktu 30 menit. Hasil : Setelah dilakukan penerapan terapi nesting pada kedua responden bayi yang mengalami berat badan lahir rendah menunjukan adanya perubahan saturasi oksigen, pada By. Ny. S dengan saturasi oksigen 99% dan By. Ny. W dengan saturasi oksigen 99% dan termasuk dalam kategori meningkat. Kesimpulan : Penerapan terapi nesting dapat meningkatkan saturasi oksigen pada bayi dengan berat badan lahir rendah.

Downloads

Published

2024-09-02

How to Cite

Anisya Nur Innama, & Maryatun. (2024). Penerapan Terapi Nesting Pada Saturasi Oksigen Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia, 3(9), 113–124. Retrieved from https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1401

Issue

Section

Articles