Pengaruh Edukasi Tentang Perawatan ODGJ Terhadap Pengetahuan Keluarga Dalam Merawat Pasien ODGJ Di Wilayah Kerja Puskesmas Senduro
DOI:
https://doi.org/10.70570/jikmc.v4i3.1658Keywords:
Edukasi, ODGJ, Pengetahuan KeluargaAbstract
Gangguan jiwa merupakan kondisi dimana proses fisiologis ataumental seseorang kurang berfungsi dengan baik sehingga mengganggu fungsi sehari-hari. Kasus gangguan jiwa di Indonesia berdasarkan Riskesdas tahun (2018), menunjukkan prevalensi skizofrenia/psikosis di Indonesia sebanyak 7% per 1000 rumah tangga. Pengetahuan dan sikap keluarga merupakan awal usaha memberikan iklim kondusif bagi anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa. Sebab keluarga adalah orang yang sangat dekat dengan pasien serta dianggap paling banyak memberikan pengaruh pada kehidupan individu pasien. Keluarga memiliki peran penting dalam merawat pasien ODGJ. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang perawatan ODGJ terhadap pengetahuan keluarga dalam merawat ODGJ. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra-eksperimental dengan one group pre-post test designd. Sampel dalam penelitian sebanyak 64 responden keluarga dengan ODGJ dengan populasi sebanyak 80 keluarga ODGJ, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, proses pengolahan data dengan editing, coding, scoring, tabulating. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan keluarga sebelum diberikan edukasi berpengetahuan cukup sebanyak 43 (67,2%) responden, dan setelah diberikan edukasi tingkat pengetahuan responden baik sebanyak 48 (75%). analisa perbedaan Tingkat Pengetahuan Keluarga Dalam Perawatan ODGJ di wilayah kerja Puskesmas Senduro pada pengukuran pretest dan posttest setelah dilakukan intervensi edukasi perawatan pasien dengan ODGJ dengan P-value = 0,000 < α (α = 0,05). Hasil analisa menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan keluarga dalam merawat pasien dengan ODGJ. Pengetahuan dapat mempengaruhi seseorang dalam menjalin ikatan keluarga. Keluarga yang mempunyai tingkat pengetahuan baik akan dengan senang hati menerima dan merawat keluarga yang sedang mengalami gangguan jiwa. Sebaliknya apabila keluarga mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang, maka akan butuh waktu lama keluarga tersebut menerima dan melakukan perawatan pada keluarga dengan gangguan jiwa. Sehingga pengetahuan adalah salah satu faktor dalam perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah gangguan jiwa