Pentingnya Kontrol Diri Pada Remaja Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Agresivitas Penggunaan Media Sosial
Keywords:
Kontrol Diri, Remaja, Agresivitas, Media SosialAbstract
Perilaku agresivitas paling sering ditemui pada masa remaja, dimana pada masa ini terjadi peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Dikatakan masa peralihan karena seorang remaja sedang dalam proses pencarian jati diri dan mengalami perubahan seperti peningkatan emosi, perubahan fisik, psikis, minat dan pola pikir Perilaku agresivitas ini menjadi salah satu bagian dari kenakalan remaja yang perlu diberi tindakan untuk mengurangi dampak buruk yang muncul bagi pelaku maupun korbannya Pengguna media sosial yang aktif akan lebih mempunyai peluang untuk bertindak agresivitas verbal di media sosial, perihal ini disebabkan sifat keterbukaan yang dimiliki media sosial mengakibatkan seseorang mempunyai kebebasan untuk menyatakan opini mereka yang cenderung berisi penghinaan dalam media sosial. Kontrol diri merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi agresivitas verbal seseorang. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang pentingnya kontrol diri, terutama dalam penggunaan media sosial. Kegiatan ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Kota Batam pada bulan Mei 2024 yang melibatkan 36 orang peserta. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dengan Ceramah/ pemberian informasi dan Focus Group Discusion (FGD). Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Remaja yang memiliki tingkat pengetahuan baik setelah diberikan materi sebanyak 32 orang (88,9%), sementara peserta yang memiliki Tingkat pengetahuan pada kategori kurang mengalami penurunan yang signifikan dari 26 orang (72,2%) sebelum kegiatan menjadi tidak ada (0%) setelah kegiatan dilakukan, hasil kegiatan ini juga memperlihatkan terlihat bahwa sebagian besar memiliki kontrol diri yang tinggi yaitu sebanyak 34 orang (94,4%), dibandingkan dengan peserta yang memiliki kontrol diri cukup sebanyak 2 orang (5,6%) dan tidak ada peserta yang memiliki kontrol diri dalam kategori rendah (0%)