Observasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Upaya Peningkatan Efisiensi Produksi Di Umkm Pabrik Tahu CNG – Solok
DOI:
https://doi.org/10.70570/jpkmmc.v4i7.1798Keywords:
Biaya Standar, Efisiensi Biaya, UMKMAbstract
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, namun masih banyak yang menghadapi kendala dalam hal pengelolaan biaya produksi secara efisien. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi UMKM produksi adalah ketiadaan sistem pencatatan biaya yang terstruktur dan kemampuan dalam mengidentifikasi pemborosan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode biaya standar sebagai alat bantu dalam menganalisis efisiensi biaya produksi di UMKM Pabrik Tahu CNG yang berlokasi di Tanah Garam – Solok, Sumatera Barat. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi observasi langsung, wawancara terstruktur, analisis biaya aktual, penyusunan biaya standar, dan pelatihan singkat mengenai teknik analisis varian biaya. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan pada tanggal 5 Juli 2025, diketahui bahwa produksi harian menggunakan 8–10 karung kedelai (1 karung = 50 kg) dan menghasilkan sekitar 14 papan tahu per karung. Biaya standar disusun berdasarkan estimasi penggunaan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead untuk memproduksi 100 potong tahu, yang kemudian dibandingkan dengan biaya aktual. Hasil analisis menunjukkan adanya selisih tidak menguntungkan (unfavorable variance) sebesar Rp22.500 per 100 potong tahu. Selisih ini menjadi indikator inefisiensi produksi, khususnya dalam penggunaan bahan baku dan pengendalian overhead. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan biaya standar dapat menjadi pendekatan praktis dan efektif untuk meningkatkan efisiensi biaya, akuntabilitas produksi, dan kualitas pengambilan keputusan di lingkungan UMKM