Manajemen Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif Pada Pasien Asma Bronkial : Case Study

Authors

  • Flora Sijabat Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Natha Sonya Sitorus Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Elida Sinuraya Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

Managemen Keperawatan;, Pola Napas;, Tidak efektif;

Abstract

Asma Bronkial merupakan penyakit inflamasi kronik yang terjadi pada saluran pernapasan ditandai dengan gejala episodik berulang beupa mengi, sesak napas dan rasa berat di dadad dimana gejala ini lebih sering muncul pada malam hari atau menjelang pagi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah intervensi dapat digunakan sebagai manajemen pola napas tidak efektif pada pasien asma bronkial. Metode: Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Partisipannya adalah seorang wanita berusia 63 tahun penderita asma bronkial. Partisipan merasa sulit bernapas, pernapasan takipnea, rasa berat di dada dan badan terasa lemas . Intervensi – diberikan dalam waktu 3 hari, partisipan dinilai status pernafasannya yang terdiri dari frekuensi nafas dan pola pernafasan. Partisipan mendapatkan intervensi berupa posisi semi fowler, pemantauan respirasi dan tehnik pernapasan buteyko. Hasil: Dengan intervensi ini, frekuensi pernapasan partisipan menurun dari 30 kali per menit menjadi 21 kali per menit, tidak ada takipnea dan pola pernapasan normal. Kesimpulan: posisi semi fowler, pemantauan respirasi, dan tehnik pernapasan buteyko adalah efektif sebagai manajemen keperawatan pola napas tidak efektif pada pasien asma bronkial.

Downloads

Published

2024-07-11

How to Cite

Flora Sijabat, Natha Sonya Sitorus, & Elida Sinuraya. (2024). Manajemen Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif Pada Pasien Asma Bronkial : Case Study. Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia, 3(7), 59–62. Retrieved from https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/1223

Issue

Section

Articles

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.