Manajemen Keperawatan Pada Gangguan Bersihan Jalan Napas: Studi Kasus
Keywords:
Managemen keperawatan; Gangguan; Bersihan jalan nafasAbstract
Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi pada bronkus. Penderita bronkitis menunjukkan adanya lendir yang berlebihan pada saluran pernafasan disertai batuk, oleh karena bersihan saluran pernafasan terganggu akibat produksi sekret yang berlebihan dan sekret yang menumpuk pada bronkus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah intervensi dapat digunakan sebagai manajemen pada gangguan bersihan jalan nafas. Metode: Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Partisipannya adalah seorang wanita berusia 54 tahun penderita bronkitis. Partisipan merasa sulit bernapas, batuk, badan terasa lemas dan pernafasan takipnea. Intervensi – diberikan dalam waktu 3 hari, partisipan dinilai status pernafasannya yang terdiri dari frekuensi nafas, kemampuan batuk, produksi sputum dan pola pernafasan. Partisipan mendapatkan intervensi berupa posisi semi fowler, fisioterapi dada, latihan batuk efektif, dan pengaturan asupan cairan. Hasil: Dengan intervensi ini, frekuensi pernapasan partisipan menurun dari 26 kali per menit menjadi 20 kali per menit, mampu untuk batuk, tidak ada sekret pada saluran napas, dan tidak ada takipnea. Kesimpulan: posisi semi fowler, fisioterapi dada, latihan batuk efektif, dan pengaturan asupan cairan adalah efektif sebagai manajemen keperawatan pada gangguan bersihan jalan napas.







