Lama Pengobatan Dengan Gangguan Mental Emosional (GME) Pada Pasien TB Paru Di Puskesmas Sumurgung Palang
Keywords:
Lama Pengobatan, Gangguan Mental Emosional (GME), TuberkulusisAbstract
Pada penderita penyakit kronik seperti TBC dengan pengobatan yang lama memungkinkan mengalami depresi. Salah satu penyebab terjadinya depresi pada penderita TB karena banyaknya konsumsi obat setiap hari, terapi dalam waktu lama dan kompleks, menimbulkan gejala depresi yang merupakan suatu gangguan mental pada penderita TBC. Tujuan penelitian ini untuk megetahui hubungan lama pengobatan TB paru dengan gangguan mental emosional (GME) pada pasien TB paru di Puskesmas Sumurgung Palang. Desain penelitian analitik korelational dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah pasien TB paru yang menjalani pengobatan TB di wilayah kerja Puskesmas Sumurgung sejumlah 30 pasien. Teknik sampling penelitian menggunakan nonprobability sampling. Sampel penelitian adalah seluruh pasien TB paru yang menjalani pengobatan sejumlah 30 pasien.Variabel independen dalam penelitian ini adalah Lama pengobatan TB Paru sedangkan variabel dependen yaitu Kejadian Gangguan Mental Emosional pada penderita TB Paru yang menjalani pengobatan. Pengambilan data mengguakan kuesioner SRQ-29 diolah dengan metode Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan hampir seluruh pasien TB paru di Puskesmas Sumurung menjalankan pengobatan tahap awal dan sebagian besar Pasien TB paru di Puskesmas Sumurung yang menjalankan pengobatan tahap awal mengalami GME. Hasil uji chi-square, didapatkan p-value = 0,009 dengan p < 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya ada hubungan antara Lama Pengobatan Dengan Gangguan Mental Emosional (GME) Pada Pasien TB Paru. Gangguan Mental emosional pada fase awal pengobatan lebih banyak terjadi, hal ini dikarenakan pada fase lanjutan pengobatan pasien TB Paru sudah mulai adaptif dan bisa mengkopping gangguan emosional dan stress dalam masa pengobatan lanjutan mencoba penerima apa yang sedang dijalani.