Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Pencegahan Dan Upaya Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Di Rumah
DOI:
https://doi.org/10.70570/jikmc.v4i9.1922Keywords:
Tuberkulosis Paru, Pengetahuan Keluarga, Upaya PencegahanAbstract
Tuberkulosis Paru adalah penyakit infeksi menular yang hingga kini tetap menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Tuban. Meskipun berbagai program pengendalian telah dilakukan, angka kejadian Tuberkulosis Paru tetap tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah rendahnya tingkat pengetahuan keluarga mengenai mekanisme penularan dan upaya pencegahan di lingkungan rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan penularan Tuberkulosis Paru yang dilakukan oleh keluarga penderita di rumah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian mencakup seluruh keluarga pasien TB paru di wilayah kerja Puskesmas Sumurgung, Kabupaten Tuban, pada Januari 2025, dengan jumlah 59 responden yang ditetapkan melalui teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dan upaya pencegahan keluarga. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan penyajian distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari keluarga penderita Tuberkulosis Paru memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik (54,2%), dan setengah dari keluarga memiliki upaya pencegahan dalam kategori cukup (50,8%). Selain itu, keluarga dengan pengetahuan baik sebagian besar juga menunjukkan upaya pencegahan dalam kategori baik (82,1%).Menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan yang dimiliki keluarga penderita Tuberkulosis Paru bervariasi dan tidak terdapat keluarga dengan pengetahuan baik yang memiliki Upaya pencegahan dengan kategori kurang. Secara umum, tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan dan upaya pencegahan penularan Tuberkulosis Paru di rumah tergolong baik, namun belum optimal. Hal ini menunjukkan perlu adanya edukasi kesehatan yang lebih intensif dan berkelanjutan, agar keluarga mampu menerapkan tindakan pencegahan secara tepat di lingkungan rumah.