Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban
Keywords:
Pola makan, Aktivitas fisik, HipertensiAbstract
Hipertensi adalah salah satu penyakit yang tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pola makan yang kurang dan aktivitas fisik yang ringan menyebabkan hipertensi sehingga berisiko menyebabkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah hingga kematian. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban. Desain penelitian menggunakan analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota program prolanis yang berjumlah 50 orang di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban dengan besar sampel sejumlah 44 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pola makan (Food Frequency Questionaire) dan kuisioner aktivitas fisik (Baecke Physical Activity). Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anggota prolanis memiliki pola makan kurang, seluruhnya memiliki aktivitas fisik ringan, dan sebagian besar menderita hipertensi. Hasil uji spearman rank didapatkan ada hubungan antara pola makan kurang dengan kejadian hipertensi dengan p-value = 0,001. Dan ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi didapatkan p-value = 0,001. Dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi dan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi. Pola makan kurang dan aktivitas fisik ringan berkaitan dengan kejadian hipertensi seseorang. Artinya apabila pola makan kurang dan aktivitas fisik ringan menyebabkan hipertensi karena dengan makanan yang tinggi garam dan tidak melakukan aktivitas fisik secara rutin maka akan meningkatkan kerja jantung sehingga terjadi hipertensi.