Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Yang Dapat Di Kontrol Pada Rukun Nelayan Di Desa Palang

Authors

  • Shafira Salsa Adinda Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Yasin Wahyurianto Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Teresia Retna Puspitadewi Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Binti Yunariyah Poltekkes Kemenkes Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.70570/jikmc.v4i10.1959

Keywords:

Hipertensi, Nelayan, Faktor Risiko

Abstract

Masalah hipertensi di kalangan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan, menjadi isu kesehatan yang mendesak untuk ditangani. Tingginya angka prevalensi hipertensi di kelompok ini menimbulkan kekhawatiran karena dampaknya yang serius terhadap kualitas hidup dan produktivitas nelayan. Di Desa Palang, nelayan menghadapi berbagai faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti konsumsi makanan tinggi natrium, kebiasaan minum alkohol, tingkat stres yang tinggi, serta kurangnya aktivitas fisik, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kejadian hipertensi. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban menunjukkan tren peningkatan jumlah penderita hipertensi di Kecamatan Palang selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 tercatat 11.461 penderita, dan angka ini naik menjadi 11.512 pada tahun 2023. Kenaikan ini menandakan perlunya perhatian lebih dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi di wilayah tersebut, terutama di kalangan nelayan yang rentan terhadap faktor risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik korelasi dengan desain cross-sectional untuk mengkaji hubungan antara faktor risiko yang dapat dikendalikan dengan kejadian hipertensi pada anggota Rukun Nelayan di Desa Palang. Sampel sebanyak 80 nelayan dipilih melalui teknik stratified purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, pengukuran tekanan darah, dan lembar observasi, kemudian dianalisis dengan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mayoritas responden berusia 20–35 tahun, dengan hampir separuh memiliki riwayat keluarga hipertensi, dan sebagian besar mengalami hipertensi. Faktor risiko utama yang ditemukan meliputi pola konsumsi makanan tidak sehat, konsumsi alkohol berlebihan, tingkat stres tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik. Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara pola makan dan kejadian hipertensi. Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi edukasi kesehatan, perubahan gaya hidup, dan pengelolaan stres untuk menurunkan prevalensi hipertensi di komunitas nelayan. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi faktor risiko lain serta mengembangkan program intervensi berbasis komunitas.

Downloads

Published

2025-10-04

How to Cite

Shafira Salsa Adinda, Yasin Wahyurianto, Teresia Retna Puspitadewi, & Binti Yunariyah. (2025). Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Yang Dapat Di Kontrol Pada Rukun Nelayan Di Desa Palang. Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia, 4(10), 252–264. https://doi.org/10.70570/jikmc.v4i10.1959

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>