Hubungan Dukungan Keluarga Dan Kesadaran Diri Terhadap Self Care Management Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Desa Karangbong Kabupaten Probolinggo
DOI:
https://doi.org/10.70570/jikmc.v4i10.1948Keywords:
Diabetes Mellitus, Dukungan Keluarga, Kesadaran Diri, Self Care ManagementAbstract
Pengelolaan jangka panjang. Keberhasilan self care management penderita DM sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti kesadaran diri, serta faktor eksternal seperti dukungan keluarga. Namun, masih banyak penderita DM yang memiliki self care management rendah akibat kurangnya kedua faktor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan kesadaran diri terhadap self care management pada penderita DM di Desa Karangbong Kabupaten Probolinggo. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi semua penderita DM sebanyak 45 responden, penentuan sampel menggunakan total sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengumpulan data meliputi coding, editing, tabulating dan kemudian data dianalisis secara manual dan menggunakan SPSS dengan uji Regresi Ordinal. Hasil penelitian ini menunjukkan dukungan keluarga pada penderita DM cukup sebanyak 16 responden (35,6%), kesadaran diri penderita DM kurang sebanyak 18 responden (40,0%), dan self care management penderita DM kurang sebanyak 20 responden (44,4%). Hasil uji spearman rank pada variabel dukungan keluarga didapatkan nilai r = 0,001 < α 0,05, adanya hubungan dukungan keluarga dengan self care management. Pada variabel kesadaran diri didapatkan nilai r = 0,001 < α 0,05, adanya hubungan kesadaran diri dengan self care management. Hasil uji analisis menggunakan regresi ordinal didapatkan nilai r = 0,001 < 0,05 pada variabel kesadaran diri, sehingga hubungan kesadaran diri merupakan variabel yang paling dominan. Kesadaran diri memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan dukungan keluarga terhadap self care management pada penderita DM. Diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran penderita terhadap kondisi kesehatannya melalui edukasi dan pendampingan berkelanjutan.