Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Stroke Di Rsud Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo
Keywords:
Tingkat Kemandirian, Risiko Jatuh, StrokeAbstract
Stroke merupakan kejadian pecahnya pembuluh darah sehingga aliran darah tidak normal yaitu stroke hemoragik, sedangkan terhentinya aliran darah ke otak dikarenakan adanya sumbatan disebut iskemik. Pada pasien stroke akan mengakibatkan menurunnya ADL (Activity Daily Living) yang disebabkan oleh kelemahan pada anggota gerak. Dengan adanya kelemahan anggota gerak pada pasien stroke dapat menyebabkan berbagai resiko antara lain resiko jatuh. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Stroke Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian correlational dengan pendekatan cross sectional. besar sampel 30 pasien stroke, dengan metode accidental sampling. pengumpulan data meliputi scoring, coding, editing dan tabulating, kemudian data dianalisis secara manual dan computer dengan uji rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Risiko Jatuh Pada Pasien Stroke Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo, sebagian besar pasien memiliki Tingkat kemandirian ketergantungan penuh sebanyak 13 responden (43.3%), dan sebanyak 17 (56.7%) pasien memiliki reiko jatuh tinggi. Hasil uji rank spearman didapatkan nilai p= 0,000, < = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Resiko Jatuh Pada Pasien Stroke. Dapat disimpulkan pada pasien stroke dengan tingkat kemandirian dengan ketergantungan penuh faktor yang cukup berpengaruh terhadap resiko jatuh pasien. Maka kita sebagai tenaga kesehatan diharapkan berperan penting untuk memberikan intervensi tentang pentingnya resiko jatuh