Penerapan Mirror Therapy untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Pasien Stroke Ruang Anggrek 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta
Keywords:
stroke, kekuatan otot, mirror therapyAbstract
Stroke merupakan masalah kesehatan yang setiap tahunnya diperkirakan 500 ribu penduduk indonesia terkena serangan stroke. Dampak yang ditimbulkan oleh stroke, berupa hemiparese (kelemahan) dan hemiplegia (kelumpuhan) merupakan salah satu bentuk defisit motorik. Hal ini disebabkan oleh gangguan motorik neuron dengan karakteristik kehilangan kontrol gerakan volunter (gerakan sadar), gangguan gerakan, keterbatasan tonus otot, dan keterbatasan reflek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi pemberian mirror therapy untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke di ruang anggrek 2 RSUD Dr.Moewardi. Metode penelitian deskriptif dengan menggunakan studi kasus, penerapan ini dilakukan pengukuran kekuatan otot sebelum dilakukan terapi, kemudian diberikan terapi cermin dan setelah selesai kekuatan otot kembali diukur pada hari ke 7 (1 minggu). Terapi cermin dilakukan 1 kali/hari, setiap kali terapi dilakukan selama 2 sesi, masing-masing 15 menit dan ada jeda waktu istirahat antar sesi 5 menit.. Hasil adanya perbedaan peningkatan kekuatan otot pada kedua responden setelah diberikan intervensi mirror therapy selama empat hari dan enam hari berturut-turut dimana peningkatan kekuatan otot pada Ny.D lebih cepat dari Ny.P hal ini dipengaruhi usia dan riwayat penyakit hipertensi yang dialami ny.P. Terdapat kenaikan kekuatan otot setelah dilakukan mirror therapy