Hubungan Ketenagan Jiwa Dengan Kualitas Tidur Pada Lansia Di Lembaga Kesejahteraan Lanjut Usia (LKSLU) Di Kabupaten Nganjuk
DOI:
https://doi.org/10.70570/jikmc.v3i10.1455Kata Kunci:
Ketenangan Jiwa, Pemenuhan Kebutuhan Tidur, LansiaAbstrak
Usia lansia mengalami proses degenerative atau penuaan yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesehatan. Lansia yang memasuki usia lanjut cenderung memiliki permasalahan salah satunya adalah dari faktor psikologis yaitu memikirkan hari akhir, salah satu dampak yang di timbulkan dimana lansia mengeluh sering terbangun di malam hari, mudah lelah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan ketenangan jiwa dengan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia di Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU) Kabupaten Nganjuk. Desain penelitian "cross sectional" menggunakan alat ukur kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). dari populasi 40 orang didapatkan 28 responden dengan teknik sampel Purposive. Hasil penelitian hampir seluruhnya memiliki ketenangan jiwa kurang (53,6%) dan hampir seluruhnya lansia memiliki kualitas tidur (75%) yang kurang . Sedangkan responden dengan ketenangan jiwa baik memiliki kualitas tidur baik. Hasil analisis uji statistic korelasi spearman Rho, bahwa p value (0,005) < α=(0,05) sehingga H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Ketenangan jiwa dengan Kualitas Tidur pada lansia di LKSLU Kabupaten Nganjuk. Sedangkan nilai Coefficient Correlation sebesar 0,653, artinya kekuatan tingkat hubungan termasuk kategori kuat dengan arah hubungan positif yang artinya apabila ketenangan jiwa semakin kurang maka pada Kualitas Tidur lansia akan (kurang). sebaiknya dapat melakukan kesejahteraan spiritual yang terkait dengan ketenangan jiwa pada lansia di Lembaga Kesejahteraan Lanjut Usia Kabupaten Nganjuk. Dan melakukan intervensi kesejahteraan spiritual dengan pemenuhan kebutuhan tidur