kesehatan Wedang jahe untuk penanganan hiperemesis gravidarum

Penulis

  • Retno Syafitri Linda Yanti
  • Linda Yanti
  • Surtiningsih

Kata Kunci:

hyperemesis, gravidarum, wedang jahe

Abstrak

Puskesmas Karangkobar Banjarnegara merupakan salah satu puskesmas dengan rata-rata jumlah kunjungan ANC ibu hamil. Dengan jumlah ibu hamil 28 ibu per bulan sepanjang tahun 2021, maka total angka kematian ibu pada tahun 2021 sebanyak 0 kasus dan angka kematian bayi sebanyak 7 kasus, berdasarkan presurvey di Puskesmas Karangkobar setiap bulan terdapat 8 ibu hamil yang mengalami hiperemesis absolute. gravidarum sepanjang tahun. Tahun 2021 akan ada 20 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum. Peneliti tertarik dalam hal ini karena Puskesmas gagal melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi masalah hiperemesis gravidarum. Diharapkan untuk memperluas pengetahuan di bidang kebidanan dan pengobatan yang diberikan kepada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum melalui kebidanan dan perawatan tambahan. Presentasi Kasus Pada semua kehamilan di seluruh dunia, hiperemesis gravidarum mempengaruhi 12,5% (WHO, 2013), dengan tingkat kejadian bervariasi dari 0,3% di Swedia hingga 0,5% di California hingga 0% di Kanada hingga 10,8% di China hingga 0,9% di Norwegia hingga 2,2% di Pakistan menjadi 1,9% di Turki. Simpulan: Pada penelitian tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan teori dan asuhan kebidanan pada ibu hamil dalam hal ini telah terlaksana dengan baik dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan teori.

 

Diterbitkan

2022-11-21

Cara Mengutip

Syafitri, R., Linda Yanti, & Surtiningsih. (2022). kesehatan Wedang jahe untuk penanganan hiperemesis gravidarum. Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia, 1(4), 32–36. Diambil dari https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/147

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama