Hubungan Keaktifan Mengikuti Posyandu Kesehatan Jiwa Dengan Tingkat Kemandirian Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
DOI:
https://doi.org/10.70570/jikmc.v4i7.1809Kata Kunci:
Keaktifan, Posyandu Keswa, Kemandirian, ODGJAbstrak
Salah satu masalah di masyarakat adalah Stigma ODGJ, yang dianggap tidak bisa mandiri dan hanya menjadi beban keluarga dan lingkungan. Salah satu wadah rehabilitasi ODGJ di desa adalah posyandu kesehatan jiwa, yang membantu melatih kemandirian sehingga merasa diterima masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan keaktifan mengikuti Posyandu dan tingkat kemandirian ODGJ. Penelitian ini menggunakan pendekatan longitudinal restropektif dan dengan teknik sampling total, sejumlah 18 orang. Uji spearmant rho digunakan untuk menganalisis data dengan taraf signifikansi (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (55,6%) aktif mengikuti kegiatan posyandu kesehatan jiwa; selain itu, hampir seluruh responden (72,25%) mengkategorikan diri mereka sebagai mandiri. Dari penelitian ini juga diketahui ada hubungan antara keaktifan mengikuti posyandu kesehatan jiwa dengan tingkat kemandirian p = 0,012 ( p value < 0,05) dan dilihat dari coefficient correlation (r = 0,578) menunjukkan tingkat korelasi sedang. Semakin baik keaktifan ODGJ mengikuti kegiatan posyandu kesehatan jiwa semakin baik tingkat kemandiriannya. Pada kegiatan posyandu kesehatan jiwa dilakukan beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan kemandirian ODGJ seperti keterampilan bersosialisasi, keterampilan merawat diri / ADL, dan terapi aktifitas kelompok







