Perbedaan Tingkat Nyeri Disminore Pada Remaja Antara Rebusan Jahe Merah Dan Kunyit Asam

Penulis

  • Weti Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  • Emi Kosvianti

Abstrak

Disminore terjadi akibat peningkatan produksi postaglandin dan pelepasannya (terutama PGF2α) dari endometrium selama menstruasi menyebabkan kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi dan tidak teratur sehingga timbul nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah perbandingan efektifitas rebusan kunyit asam dengan rebusan jahe merah terhadap intensitas nyeri disiminore pada remaja putri di wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Desain penelitian yang dingunakan adalah penlitian analitik kuantitatif menggunakan metode kali kuadrat. Hasil analisis univariat diperoleh mayorita umur responden berumur 17-19 tahun. Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p-value > nilai α 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua terapi tersebut yaitu rebusan kunyit asam dengan rebusan jahe merah. Kesimpulan di dapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua terapi tersebut yaitu rebusan jahe merah dengan rebusan kunyit asam dengan nilai p-value > nilai α 0,05. Kedua terapi ini sangat bermanfaat dalam penurunan intensitas nyeri remaja di Wilayah kerja puskesmas Telaga Dewa kota Bengkulu. Disarankan kepada Puskesmas untuk lebih memperhatikan remaja yang mengalami nyeri disminore dan merekomendasikan pemberian terapi seperti rebusan kunyit asam dengan rebusan jahe merah untuk mengurangi nyeri disminore.

Diterbitkan

2023-02-07

Cara Mengutip

Weti, & Emi Kosvianti. (2023). Perbedaan Tingkat Nyeri Disminore Pada Remaja Antara Rebusan Jahe Merah Dan Kunyit Asam. Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia, 2(1), 1–6. Diambil dari https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/view/247

Terbitan

Bagian

Articles