Hubungan Berat Badan Lahir Dan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Puskesmas Kasiyan Kabupaten Jember
Kata Kunci:
Infeksi saluran pernafasan atas, berat badan lahir, sosio ekonomiAbstrak
ISPA merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang saluran nafas pada balita. ISPA sering dialami oleh balita usia 0-2 tahun karena imunitas masih belum terbentuk dengan sempurna. Faktor penyebab ISPA salah satunya adalah BBL dan Sosio ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan BBL serta faktor sosio-ekonomi dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di Pukesmas Kasiyan Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cohort retrospektif. Populasi penelitian sebanyak sebanyak 210 responden Sampel penelitian sebanyak 68 responden.Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2023. Hasil penelitian didapatkan bahwa riwayat berat badan lahir balita yang menderita ISPA 75% mempunyai bobot lahir 2500-3500 gram. Sosio ekonomi orang tua balita yang menderita ISPA sebagian besar kategori tinggi berpenghasilan 2.500.000-3.500.000/ bulan dengan persentase sebesar 45%. Hasil penelitian kemudian di uji dengan uji statistik regresi logistik berganda didapatkan hasil sosio dengan nilai uji 0.131>0.05 disimpulkan ekonomi tidak memiliki pengaruh yang konsisten terhadap kejadian ISPA pada balita, sedangkan riwayat berat badan lahir hasil uji statistik 0.026<0.05 disimpulkan terdapat pengaruh terhadap kejadian ISPA pada balita dengan. Faktor-faktor lain seperti imunisasi, lingkungan fisik, dan perilaku hidup sehat mungkin memiliki peran yang lebih penting dalam menentukan risiko ISPA pada balita. Hasil ini memberikan wawasan tambahan tentang faktor-faktor yang memengaruhi risiko ISPA pada balita dan mendorong penelitian lebih lanjut dalam bidang ini