Hubungan Suku Dan Kebiasaan Makan Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri
Kata Kunci:
Kebiasaan Makan, Status Gizi, SukuAbstrak
Masa remaja sangat membutuhkan zat gizi lebih tinggi karena pertumbuhan fisik dan perkembangan yang terjadi saat peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Terdapat faktor langsung dan tidak langsung mempengaruhi status gizi, diantaranya yaitu kebiasaan makan dan suku yang erat kaitannya dengan pemilihan bahan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan suku dan kebiasaan makan dan status gizi remaja putri. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi adalah siswa/siswi SMA N 1 Batui Selatan sebanyak 440 orang, besar sampel ditentukan menggunakan bantuan tabel Isaac dan Michael dengan kesalahan 5% dan didapatkan 67 orang remaja putri sebagai sampel. Teknik sampel adalah purposive sampling dan penelitian dilakukan bulan Agustus 2023. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengetahui suku, Recall 1x24 jam untuk mengetahui kebiasaan makan, dan untuk mengetahui status gizi dilakukan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice dan berat badan menggunakan timbangan. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat, menggunakan uji statistik Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari dari 62 remaja putri terdapat 17 (27.4%) berasal dari suku jawa memiliki status gizi normal dan terdapat pula 45 (72.6%) remaja putri yang memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari dengan status gizi normal dan berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis didapat nilai p-value = 0.846 untuk hubungan suku dengan status gizi dan nilai p-value =0.494 untuk hubungan kebiasaan makan dengan status gizi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara suku dan kebiasaan makan terhadap status gizi remaja putri di SMAN N 1 Batui Selatan.