Penyuluhan Dan Pemberian Makanan Tambahan Bagi Anak Yang Menderita Stunting Di Dusun Lambalena Desa Rengggarasi Kecamatan Tanawawo Kabupaten Sikka
Keywords:
Edukasi;, Makanan Tambahan;, Stunting ;Abstract
Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga periode awal kehidupan anak (1000 hari setelah lahir) Stunting patut mendapat perhatian lebih karena dapat berdampak bagi kehidupan anak sampai tumbuh besar. Beberapa faktor yang mengakibatkan kekurangan gizi kronis, Stunting dapat memberikan dampak buruk pada anak, baik dalam bentuk jangka pendek maupun jangka panjang Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme.Sedangkan, dampak jangka panjang stunting yang tidak segera ditangani adalah penurunan kemampuan kognitif otak, kekebalan tubuh melemah sehingga mudah sakit, dan memiliki risiko tinggi terkena penyakit metabolik, seperti kegemukan, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah. Tujuan : memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa memberikan makanan tambahan bagi anak-anak stunting mempunyai manfaat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Dusun Lambalena, Desa Renggarasi. Metode : metode yang digunakan melalui survey mawas diri dan observasi langsung serta proses persiapan planning of action. Hasil : penyuluhan tentang stunting dan pemberian makan tambahan sebanyak 2 kali pada tanggal, 01 diposyandu lambalena dan tanggal 04 mey 2024 di posyandu detuoja , makanan yang diberikan berupa bubur kacang hijo, dan bolu kukus. Bayi balita stunting yang hadir di posyandu lambalena sebanyak 2 orang anak yang mendapatkan makanan tambahan, dan posyandu detuoja sebanyak 4 orang anak stunting yang mendapatkan makan tambahan. Kesimpulan : Berdasarkan hasil kegiatan KKN/PKM 25 April -15 Mei tepatnya di Dusun Lambalena terdapat 6 anak yang stunting, berdasarkan hasil survei mawas diri yang dilakukan Faktor penyebabnya adalah yaitu pola asuh orang tua (80%), jarak fasilitas kesehatan yang jauh (80%) , kebiasaan jajan sembarang. (60%). Saran : Diharapkan keluarga mampu memahami stunting dan lebih memperhatikan pola makan anak, dan pola asuh,