Optimalisasi Pencegahan Polio Pada Bayi Melalui Program Imunisasi Polio Di Desa Megu Cilik Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon
Keywords:
Polio, KLB, bayiAbstract
Penyakit Polio merupakan penyakit yang menular yang diakibatkan oleh virus dan dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio pada anak balita. Sekitar 4% bayi di dunia yang belum sepenuhnya mendapatkan vaksinasi dan tetap berisiko terkena penyakit polio.Polio merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit poliomyelitis. Poliomyelitis adalah penyakit sistem saraf pusat yang disebabkan oleh salah satu dari tiga virus terkait, virus polio type 1, 2 dan 3. Pada tahun 2018 di kawasan Asia Tenggara masih ada kasus Polio di beberapa negara seperti Indonesia, Myanmar, Filipina, dan Malaysia. Jumlah kasus Polio VDPV tipe 1 dari tahun 2018 sampai tahun 2020 berjumlah 12 kasus. Polio VDPV tipe 2 sebanyak 14 kasus dengan positif VDPV 1 sebanyak 19 kasus dan VDPV tipe 2 sebanyak 23 kasus (Kementerian Kesehatan RI, 2020).Penetapan status Indonesia menjadi KLB Polio itu menyusul ditemukannya satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh di bulan Februari 2023. Menurut data Kemenkes, kasus polio ditemukan pada anak berusia 7 tahun 2 bulan. Dari hasil tes, anak tersebut mengidap Virus Polio Tipe 2 dan Sabin Tipe 3, dengan gejala awal mengalami sakit demam, muncul nyeri pada persendian, dan kelemahan anggota gerak. Ini adalah kejadian pertama sejak Indonesia dinyatakan bebas polio pada tahun 2014, di mana Indonesia mendapatkan sertifikat eradikasi polio (Indonesia bebas Polio). Dari penelitian ini dihasilkan bahwa Hendaknya pihak Puskesmas lebih meningkatkan pemahaman masyarakat tentang imunisasi polio dengan cara memberikan edukasi berupa penyuluhan atau dengan media infomasi yang lainnya sehingga informasi tersebut dapat dijangkau dan di terima oleh masyarakat sehingga tidak ada lagi anak balita yang tidak di imunisasi polio. Pengabdian dalam bentuk Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan tindakan preventif atau pencegahan kenaikan tingkat prevalensi penyakit Polio dengan optimalisasi program imunisasi Polio kepada ibu yang memiliki bayi dan sebagai penentu kebijakan Kesehatan bagi dinas Kesehatan.