Skrining Perilaku Merokok Bagi Siswa SMK Negeri 1 Sidrap Diwilayah Kerja Puskesmas Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang
Kata Kunci:
Skrining, Perilaku Merokok, Siswa SMKAbstrak
Merokok dianggap sebagai hal yang biasa dapat memberi perokok kenikmatan, tetapi dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi perokok dan orang-orang yang ada sisekitarnya. Masalah rokok ini masih menjadi masalah secaran nasional dengan menempati urutan sebagai negara ketiga dengan perokok aktif terbanyak di dunia. Upaya pengembangan pendidikan karakter secara jelas telah disampaikan dalam UU system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradabang bangsa. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan kegoncangan jiwa, masa berada dalam peralihan dan perubahan perilaku anak-anak menuju remaja. Pendidikan dan pengetahuan bahaya rokok bagi remaja khususnya dilingkungan sekolah menengah atas atau kejuruan diharapkan mampu memberikan edukasih terhadap perilaku merokok yang lebih memadai (Harahap & Nurlizawati, 2022). Program sekrining perilaku merokok pada siswa SMK Negeri 1 Sidrap bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi perilaku merokok serta keinginan siswa untuk berhenti merokok. Dari 474 siswa yang disekrining, 34% berjenis kelamin laki-laki dan 66% perempuan. Hasil menunjukkan bahwa 2% siswa merokok setiap hari, 8% merokok kadang-kadang, dan 13% pernah mencoba merokok. Mayoritas siswa (77%) tidak merokok sama sekali. Dari siswa yang merokok, 94% menyatakan keinginan untuk berhenti, sementara 6% tidak bersedia. Hasil ini menunjukkan perlunya intervensi berupa program pencegahan dan konseling untuk mengurangi perilaku merokok di kalangan siswa, dengan mayoritas siswa menunjukkan kesadaran untuk berhenti merokok.