Penerapan Pemberian Aromatherapy Lavender Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis Gravidarum
DOI:
https://doi.org/10.70570/jikmc.v4i8.1827Keywords:
Aromatherapy Lavender, Emesis Gravidarum, Ibu HamilAbstract
Prevalensi emesis gravidarum pada tahun 2023 mencapai 2.780 di seluruh Indonesia. Emesis Gravidarum jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berkembang menjadi Hiperemesis Gravidarum dan bisa berujung kematian. Emesis Gravidarum dapat ditangani dengan terapi farmakologisa dan terapi nonfarmakologis. Salah satunya dengan Aromatherapy Lavender. Tujuan: Mendeskripsikan hasil implementasi setelah dilakukan penerapan pemberian Aromatherapy Lavender pada ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Desa Kradenan Kabupaten Grobogan. Metode: Rancangan ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus dengan metode penelitian deskriptif. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan lembar quisioner skala PUQE 24 Scoryng Systeme untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan penerapan pemberian Aromatherapy Lavender. Penelitian ini dilakukan kepada 2 responden, dilakukan setiap pagi selama 7 hari dan masing-masing responden diberikan waktu penerapan selama 5 menit. Hasil: Setelah dilakukan penerapan terdapat penurunan derajat emesis gravidarum antara 2 responden. Ny.L turun 5 skor dari derajat ringan ke derajat sedang dan Ny.A turun 8 skor dari derajat ringan ke derajat sedang. Kesimpulan: Hasil penerapan yaitu Ny.L mengalami penurunan dari derajat sedang ke derajat ringan dan Ny.A mengalami penurunan dari derajat sedang ke derajat ringan.







