Penerapan Terapi Dzikir Terhadap Penurunan Tanda Dan Gejala Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di RSJD Dr. Arif Zainudin Provinsi Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.70570/jikmc.v4i8.1842Keywords:
Terapi dzikir, Halusinasi, SkizofreniaAbstract
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan gangguan persepsi sensori, seperti halusinasi pendengaran. Terapi dzikir sebagai pendekatan psikospiritual diyakini mampu mengurangi intensitas gejala tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di RSJD dr. Arif Zainudin Provinsi Jawa Tengah. Metode: Menggunakan desain studi kasus deskriptif pada dua responden yang mengalami halusinasi pendengaran. Intervensi dilakukan selama 3 hari, dua kali sehari dengan durasi waktu 10–15 menit. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pretest dan posttest untuk menilai tingkat halusinasi. Hasil: Menunjukkan bahwa skor halusinasi pada responden pertama menurun dari 28 (kategori berat) menjadi 19 (sedang), dan pada responden kedua dari 14 (sedang) menjadi 7 (ringan). Terapi dzikir memberikan efek menenangkan secara emosional dan spiritual, serta membantu pasien lebih mampu mengontrol respons terhadap halusinasi. Kesimpulan: Terapi dzikir efektif sebagai intervensi nonfarmakologis dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran, serta dapat dijadikan alternatif dalam praktik keperawatan jiwa berbasis spiritual.