Hubungan Resiliensi Dengan Kualitas Hidup Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Randuagung
Keywords:
Pulmonary tuberculosis, Resilience, Quality of lifeAbstract
Tuberkulosis paru disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penderita Tuberkulosis paru harus memiliki resiliensi yang tinggi, agar dapat beradaptasi dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Randuagung Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi Seluruh pasien Tuberkulosis paru di Puskesmas Randuagung berjumlah 33 orang, penentuan sampel menggunakan tekhnik Accidental sampling sebanyak 30 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner RQ-Test dan WHOQOL-BREF. Pengelolahan data dengan proses Editing, Coding, Scoring dan Tabulating, dianalisis menggunakan Spearman Rank Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar adalah kelompok Resiliensi tinggi sejumlah 11 responden (36.7%), dan sebagian besar adalah kelompok Kualitas hidup baik sejumlah 12 responden (40%),hasil uji analisis mengunakan Spearman Rank Test ada Hubungan Resiliensi dengan Kualitas Hidup Pasien Tuberkulosis paru di Puskesmas Randuagung yaitu p=0,000 dengan tingkat signifikan 0,05 (p=0,000 ≤α 0,05). Penderita Tuberkulosis paru yang memiliki resiliensi tinggi, mampu menjaga stabilitas diri dengan mengikuti standar perawatan serta pengobatan yang sedang dijalani sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Peran penting yang dapat dilakukan perawat yaitu dengan inovasi (Si Andalan) siap antar obat awal dan lanjutan