Stres Berhubungan Dengan Gula Darah Sewaktu Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Keywords:
diabetes melitus; kadar gula darah; stresAbstract
International Diabetes Federation mengkonfirmasi bahwa diabetes melitus termasuk salah satu di antara kegawatdaruratan kesehatan global dengan pertumbuhan paling cepat di abad 21. Diabetes melitus merupakan penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit metabolik, dengan karakteristik utama adalah tingginya kadar glukosa dalam darah. Meningkatnya kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah dikarenakan stres. Merupakan penelitian non-experimental dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 sebanyak 165 orang yang menjalani rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Kotagede 1 Yogyakarta. Berdasarkan perhitungan didapatkan besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 62 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa lembar kuesioner DASS-42 untuk mengukur tingkat stres responden dan alat Glukotest, yaitu Easy Touch GCU untuk mengukur kadar gula darah sewaktu responden. Uji statistik menggunakan uji Kendall’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami stres dalam kategori stres parah, yaitu sebanyak 50 responden (80.7%) dan kadar gula darah sewaktu responden mayoritas dalam kategori tinggi, yaitu sebanyak 41 responden (66.1%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value sebesar 0.001 (p < 0.05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.591, yang bermakna terdapat hubungan yang sedang antara stres dengan kadar gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe 2.







