Edukasi Pencegahan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahari, Kecamatan Sampolawa Desa Bahari Tiga
Keywords:
Stunting;, Balita;, Gizi;, Edukasi;Abstract
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita (SSGBI) pada tahun 2022, prevelensi Stunting di indonesia mencapai 21,6%, Angka tersebut masih belum memenuhi standar jika dibandingkan dengan batas yang ditetapkan WHO yaitu 20%. Sedangkan prevelensi Stunting pada balita 0-59 bulan (TB/U) di Provinsi Sulawesi Tenggara 27,7%. Sulawesi Tenggara menempati urutan kesembilan tertinggi secara nasional. Berdasarkan hasil pengukuran TPSS bulan agustus 2023, Buton Selatan mengalami penurunan prevelensi angka Stunting sebesar 2,8% menjadi 24% dari tahun 2022 sebesar 26,8%. Meskipun demikan penurunan angka Stunting ini belum mencapai target Nasional yaitu 14% pada tahun 2024. Berdasarkan hasil pendataan di Desa Bahari Tiga Jumlah balita di Desa Bahari Tiga sebanyak 86, yang mengalami stunting sebanyak 10 balita. Tujuan: Kegiatan penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dengan mempengaruhi perilaku masyarakat baik itu individu ataupun kelompok dengan pembagian kuesioner sebagai pembanding untuk hasil evaluasi dengan jumlah responden 10 peserta, yang telah diuji validitas dan reabilitas. Metode: Menggunakan Metode cemarah dan tanya jawab. Media yang digunakan ialah leaflet untuk penyebaran pesan bagi masyarakat di wilayah Desa Bahari Tiga sebanyak 10 Responden. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah di uji validitas dan reabilitas. Teknik sampel dalam penelitian menggunakan Ceramah dan Tanya Jawab. Kesimpulan: Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah kerja puskesmas bahari kecamatan sampolawa desa bahari tiga, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : pengetahuan ibu dengan kategori baik (70% = 7 ibu), sedangkan ibu dengan pengetahuan kategori cukup (20% = 2 ibu) dan ibu dengan pengetahuan kategori kurang (10% = 1 ibu).