Pengaruh Konseling Kesehatan Jiwa Terhadap Kepatuhan Minum Obat Dan Kekambuhan Schizophrenia Terkontrol Di Wilayah Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo
Kata Kunci:
Konseling kesehatan jiwa, Schizophrenia, Kepatuhan minum obat, KekambuhanAbstrak
Schizophrenia merupakan gangguan mental berat, cara mengatasi kekambuhan penderita Schizophrenia dengan kepatuhan minum obat. Konseling kesehatan jiwa dapat memberikan informasi untuk mencegah perilaku yang tidak sehat atau mencegah timbulnya masalah. Penenlitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konseling Kesehatan Jiwa Terhadap Kepatuhan Minum Obat Dan Kekambuhan Schizophrenia Terkontrol Di Wilayah Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pre-post design. Populasi sebanyak 49 responden dan sampel sebanyak 44 responden yang memenuhi syarat inklusi penelitian, dipilih melalui tekhnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner penilaian kepatuhan minum obat, lembar observasi kekambuhan Schizophrenia, serta modul konseling kesehatan jiwa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian ini menunjukkan kepatuhan minum obat sebelum konseling kesehatan jiwa yang terbanyak adalah kepatuhan minum obat sedang yaitu sejumlah 20 responden (45.5%), kekambuhan pasien Schizophrenia sebelum konseling kesehatan jiwa yang terbanyak adalah tidak kambuh sebanyak 23 responden (52.3%), kepatuhan minum obat setelah konseling kesehatan jiwa yang terbanyak adalah tinggi yaitu sejumlah 23 responden (52.3%), kekambuhan setelah konseling kesehatan jiwa yang terbanyak adalah tidak kambuh yaitu sejumlah 36 responden (81.8%). Hasil uji analisis didapatkan Ada Pengaruh Konseling Kesehatan Jiwa Terhadap Kepatuhan Minum Obat dengan Nilai ρ Value= 0,000, dan Ada Pengaruh Konseling Kesehatan Jiwa Terhadap pada pasien Schizophrenia Terkontrol dengan Nilai ρ Value = 0,002. Dapat disimpulkan Nilai ρ Value < 0,05. Konseling kesehatan jiwa dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi ketidakpatuhan minum obat dan mencegah kekambuhan. Intervensi ini dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sosial, dan perilaku