Penerapan Pemberian Posisi Dan Nesting Terhadap Saturasi Oksigenasi Dan Frekuensi Nadi Pada Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Bangsal Perinatologi RSUD Pandan Arang Boyolali
Keywords:
Posisi, Nesting, Saturasi Oksigenasi, Frekuensi Nadi, BBLRAbstract
World Health Organization (WHO) BBLR di dunia mencapai 15,5% sedangkan di India 27%. Asia memiliki kejadian tertinggi dengan 28% dan Asia Timur/Pasifik memiliki tingkat terendah yaitu 6%. Prevalensi BBLR di Indonesia sebanyak 35,2%, di Jawa Tengah tahun 2019 terdapat 23.722 bayi dan tahun 2021 meningkat menjadi 22.240. Prevalensi BBLR di boyolali tahun 2019 sebanyak 474 bayi, 2020 dengan jumlah 482 bayi dan 2021 menurun menjadi 417 bayi. Data dari rekam medis RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2021 BBLR sebanyak 198 pasien, 2022 BBLR sebanyak 200 pasien dan 2023 meningkat 5%. Akibat dari BBLR yaitu risiko kematian, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak oleh karena itu dilakukan penerapan posisi dan nesting. Tujuan : Mengetahui pnerapan pemberian posisi dan nesting terhadap status oksigenasi dan frekuensi nadi pada bayi dengan berat badan lahir rendah di ruang perinatologi rsud pandan arang boyolali. Metode : Rancangan yang digunakan yaitu dalam bentuk studi kasus. Hasil : Terjadi peningkatan saturasi oksigen dan frekuensi nadi pada kedua psien. Kesimpulan : Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan posisi dan nesting terhadap saturasi oksigenasi dan frekuensi nadi pada bayi berat badan lahir rendah.